Page 300 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 300

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                         Keberhasilan Kabinet Djuanda dalam menumpas PRRI-Permesta
                                                   belum dibarengi dengan keberhasilannya dalam upaya untuk
                                                   mempertahankan Irian Barat. Sejak status Irian Barat ditangguhkan
                                                   pada penyerahan kedaulatan Indonesia pada 1949, masalah Irian
                                                   Barat kemudian menjadi sengketa antara pihak Belanda dan pihak
                                                   Indonesia yang menginginkan agar Irian Barat menjadi bagian penuh
                                                   dari kedaulatan RI. Masing-masing kedua belah pihak memiliki
                                                   argumentasi-argumentasi dalam upayanya untuk mempertahankan
                                                   Irian Barat. Pihak Belanda berpendapat bahwa Irian Barat yang masih
                                                   terbelakang akan lebih baik jika berada di bawah Belanda, karena
                                                   Belanda beranggapan bahwa Indonesia adalah sebuah negara baru yang
                                                   masih belum kuat secara ekonomi sehingga tidak akan mampu untuk
                                                   mengurus Irian Barat dan juga tidak memiliki perbedaan dalam etnis
                                                   dan kebudayaan. Sedangkan pihak Indonesia beranggapan bahwa Irian
                                                   Barat memiliki arti penting dalam keutuhan kemerdekaan Indonesia
                                                   yang telah diraih dan anggapan Belanda mengenai adanya perbedaan
                                                   dalam hal etnis dan kebudayaan tidak dapat dijadikan dasar untuk
                                                   tidak menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.
                                                         Sejak pengakuan kedaulatan pada 1949, masalah sengketa Irian
                                                   Barat selalu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Indonesia.
               Keberhasilan Kabinet                Dengan sistem parlementer yang memberikan kekuasaan terhadap
                      Djuanda dalam                partai politik untuk memerintah, dinamika masalah Irian Barat terus

                   menumpas PRRI-                  bergulir dari satu kabinet ke kabinet berikutnya. 362  Hal itu tidak
                                                   terlepas dari kegagalan-kegagalan diplomasi dalam upaya pemerintah
                     Permesta belum                Indonesia untuk mempertahankan Irian Barat, baik secara bilateral

                   dibarengi dengan                maupun dalam forum internasional.
                     keberhasilannya                     Pada masa Kabinet Djuanda, perjuangan untuk  mempertahankan

                 dalam upaya untuk                 Irian Barat masuk dalam pasal 4 program kabinet. Dalam programnya
                                                   tersebut, Perdana Menteri Djuanda mencoba untuk mengajukan
                   mempertahankan                  kembali resolusi terkait persoalan Irian Barat ke PBB. Perlu diketahui,

                             Irian Barat.          sejak pertengahan tahun 1954, pemerintah Indonesia tidak lagi
                                                   berunding secara langsung dengan Belanda dan lebih memilih
                                                   untuk membawa persoalan Irian Barat dalam forum internasional.
                                                   Namun meskipun persoalan Irian Barat telah dibawa ke dalam forum
                                                   internasional, tetapi persoalan ini tidak menemui titik temu. Dalam
                                                   satu kesempatan, melalui Menteri Luar Negeri, Subandrio, pemerintah
                                                   Indonesia mengajukan suatu resolusi keras dalam Sidang Majelis
                                                   Umum PBB ke-22. Bersama dengan 21 negara sponsor, Indonesia

                                                   362 Ibid, hlm. 5.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   301
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   301                                                                  11/19/19   9:22 AM
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305