Page 324 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 324

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                                 DEKRIT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/

                                                                PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG
                                                                               TENTANG
                                                              KEMBALI KEPADA UNDANG-UNDANG DASAR 1945

                                                                DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
                                                                  KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/
                                                                PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG,


                                                   Dengan ini menyatakan dengan khidmat:
                                                           Bahwa anjuran Presiden dan Pemerintah untuk kembali kepada Un-
                                                   dang-undang Dasar 1945, yang disampaikan kepada segenap Rakyat Indone-
                                                   sia dengan Amanat Presiden pada tanggal 22 April 1959, tidak memperoleh
                                                   keputusan dari Konstituante sebagaimana ditentukan dalam Undang-un-
                             Bahwa hal             dang Dasar Sementara;
                                                           Bahwa berhubung dengan pernyataan sebagian terbesar Anggota-
                       yang demikian               anggota Sidang Pembuat Undang-undang Dasar untuk tidak menghadiri lagi
                                                   sidang, Konstituante tidak mungkin lagi menyelesaikan tugas yang dipercay-
                        menimbulkan                akan oleh Rakyat kepadanya;
                                                           Bahwa hal yang demikian menimbulkan keadaan ketatanegaraan
                                keadaan            yang membahayakan persatuan dan keselamatan Negara, Nusa dan Bangsa,

               ketatanegaraan yang                 serta merintangi pembangunan semesta untuk mencapai masyarakat yang
                                                   adil dan makmur;
                                                           Bahwa dengan dukungan bagian terbesar Rakyat Indonesia dan di-
                     membahayakan                  dorong oleh keyakinan kami sendiri, kami terpaksa menempuh satu-satunya
                        persatuan dan              jalan untuk menyelamatkan Negara Proklamasi;
                                                           Bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tertanggal 22 Juni
               keselamatan Negara,                 1945 menjiwai Undang-undang  Dasar 1945  dan adalah  merupakan suatu
                                                   rangkaian-kesatuan dengan Konstitusi tersebut,
                   Nusa dan Bangsa,                        Maka atas dasar-dasar tersebut di atas,
                                                                  KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/
                     serta merintangi                           PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG

                       pembangunan                        Menetapkan pembubaran Konstituante;
                                                          Menetapkan Undang-undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap
                       semesta untuk               Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, terhitung mulai hari
                                                   tanggal penetapan Dekrit ini, dan tidak berlakunya lagi Undang-undangDa-
              mencapai masyarakat                  sar Sementara.
                                                          Pembentukan  Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara, yang
                         yang adil dan             terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat ditambah dengan
                                                   utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan, serta pembentukan De-
                               makmur;             wan Pertimbangan Agung Sementara, akan diselenggarakan dalam waktu
                                                   yang sesingkat-singkatnya.
                                                                                                 Ditetapkan di Jakarta,
                                                                                               Pada tanggal 5 Juli 1959
                                                                                           Atas nama Rakyat Indonesia:

                                                                                     PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA/
                                                                             PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN PERANG,

                                                                                                           Tertanda,
                                                                                                          SUKARNO







                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   325
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   325                                                                  11/19/19   9:22 AM
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329