Page 342 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 342

PARLEMEN D AN UPAYA
                                                                                         MENGGAPAI K ONS TITUSI
                                                                                                  B AR U,1957 - 1960


                                                         Pada susunan Kabinet Kerja I tidak seorang pun ketua partai
                                                   besar diangkat menjadi menteri. Dengan demikian, Kabinet Kerja
                                                   dapat diangap sebagai kabinet non-partai. Guna meyakinkan bahwa
                                                   pemerintahan baru itu sungguh-sungguh bersifat nonpartai maka
                                                   beberapa menteri keluar dari partai mereka, termasuk Soebandrio dari
                                                   PNI dan Leimena dari Parkai Kristen Indonesia. Hal itu memberikan
                                                   arti bahwa pengaruh partai dalam kabinet makin berkurang. 433
                                                         Sebagaimana diketahui bahwa DPR hasil Pemilihan Umum tahun
                                                   1955 yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun
                                                   1953 tetap menjalankan tugasnya dengan landasan Undang-undang
                                                   Dasar 1945. Hanya saja, DPR diwajibkan untuk menyetujui segala
                                                   perombakan yang dilakukan oleh pemerintah sampai DPR yang baru
                                                   tersusun.  Dalam sidang tanggal 22 Juli 1959, secara aklamasi DPR
                                                            434
                                                   menyetujui Dekrit 5 Juli 1959 dan menyetejui tetap bekerja dibawah
                                                   Undang-undang Dasar 1945. Pada 23 Juli 1959 DPR kemudian dilantik
                                                   oleh Presiden Sukarno.
                                                         Sehari setelah pelantikan para anggota DPR, tepatnya pada 24
                                                   Juli 1959, di depan Sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakyat pemerintah
                                                   memberikan keterangan tentang program-program Kabinet Kerja.
                                                   Rumusan utama tiga program kerja pemerintah ialah:
                       Mulanya pihak
                 pemerintah merasa                       Pertama      : memperlengkapi sandang pangan rakyat

                     percaya diri atas                                  dalam waktu sesingkat-singkatnya
                                                         Kedua        : menyelenggarakan keamanan rakyat dan negara
             langkah-langkah yang                        Ketiga        : melanjutkan perjuangan menentang imperialisme

              diambil dalam rangka                                     ekonomi dan imperialisme politik (Irian Barat) 435
                 menuntaskan kerja
                                                         Mulanya pihak pemerintah merasa percaya diri atas langkah-
                  eksekutif di bawah               langkah yang diambil dalam rangka menuntaskan kerja eksekutif
                 bendera Demokrasi                 di bawah bendera Demokrasi Terpimpin. Kepercayadirian tersebut

                             Terpimpin.            timbul mengingat DPR telah menyetujui dekrit dan menyetujui
                                                   bekerja di bawah Undang-undang Dasar 1945. Akan tetapi, walaupun
                                                   semula anggota DPR hasil Pemilihan Umum tahun 1955 menyatakan
                                                   akan mendukung kebijakan Presiden Sukarno benih konflik mulai
                                                   tumbuh. Pergesekan antara DPR dan pemerintah mulai terasa ketika
                                                   DPR menyadari fungsi-fungsi lembaga legislatif ternyata tidak dapat


                                                   433 John D. Legge, Sukarno: Sebuah Biografi Politik, 1996, hlm. 357-358.
                                                   434 Marwati Djoened Poesponegoro, Sejarah Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman
                                                      Republik. Edisi Pemutakhiran, 2011, hlm. 420.
                                                   435  Perdamaian, 10 Juli 1959.



                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   343
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   343                                                                  11/19/19   9:22 AM
   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347