Page 343 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 343

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   sepenuhnya berjalan karena tenggelam dengan dominasi kekuasaan
                                                   presiden. Dalam buku A. H. Nasution yang berjudul  Memenuhi
                                                   Panggilan Tugas Jilid 4 disebutkan bahwa konflik antar dua institusi
                                                   tersebut mulai mengemuka ketika Ketua DPR Sartono memberikan
                                                   saran agar Presiden Sukarno meminta mandat kepada DPR untuk
                                                   melaksanakan perombakan struktur kenegaraan sesuai dengan UUD
                                                   1945. Selain itu, Ketua DPR juga menyarankan agar Presiden Sukarno
                                                   meminta mandat kepada DPR untuk melaksanakan program kabinet.
                                                   Sartono pun meyakinkan Sukarno bahwa DPR akan memberikan
                                                   mandat tersebut. Namun, Sukarno menolak saran dari Ketua DPR itu.
                                                   Ia berkata akan datang ke DPR namun bukan untuk meminta mandat,
                                                   tetapi untuk menjelaskan perubahan konstitusi, program kabinet, dan
                                                   lain-lain. Dari hal tersebut telah jelas bahwa Presiden Sukarno tidak
                                                   mau terikat dengan DPR. 436
                                                         Selain menghindari keterikatannya dengan DPR, Sukarno pun
                                                   berupaya melaksanakan sistem politik yang sepenuhnya terpimpin
                       alam buku A. H.             dengan mengeluarkan Penetapan Presiden Nomor 7 Tahun 1959 tentang
                        Nasution yang              Syarat-syarat dan Penyederhanaan Partai Politik. Penetapan presiden

                 berjudul Memenuhi                 tersebut mencabut Maklumat Pemerintah tertanggal 3 November 1945
                      Panggilan Tugas              tentang anjuran berdirinya partai politik. Akibat maklumat tersebut,
                                                   pemerintah menilai bahwa partai banyak bermunculan namun tidak
                     Jilid 4 disebutkan            berhasil mewujudkan stabilitas politik. Tidak stabilnya politik akibat
                  bahwa konflik antar              sistem multipartai, menurut pemerintah, mencapai puncaknya ketika

                dua institusi tersebut             langkah kembali ke Undang-undang Dasar 1945 terpaksa diambil
                  mulai mengemuka                  dengan jalan dekrit. Maka, penetapan presiden tersebut dikeluarkan
                                                   untuk mengatur partai-partai sebagai alat demokrasi agar dapat
                     ketika Ketua DPR              berjalan susuai dengan suasana Demokrasi Terpimpin. 437
                Sartono memberikan                       Dalam Penetapan Presiden Nomor 7 Tahun 1959 Pasal 1 disebutkan,

                  saran agar Presiden              bahwa Partai adalah organisasi golongan rakyat berdasarkan persamaan
                    Sukarno meminta                kehendak di dalam Negara untuk memperjuangkan bersama-sama
                                                   tercapainya tujuan rakyat yang tersusun dalam bentuk Negara. Azas
                 mandat kepada DPR                 dan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut Undang-
                untuk melaksanakan                 undang Dasar 1945 harus diterima dan dipertahankan oleh partai,

                perombakan struktur                sebagaimana disebutkan pada Pasal 2. Salah satu syarat berdirinya dan
                   kenegaraan sesuai               diakuinya partai, sebagaimana disebutkan pada Pasal 5, yaitu harus
                                                   mempunyai cabang-cabang yang tersebar paling sedikit di seperempat
                   dengan UUD 1945.                jumlah Daerah Tingkat I dan jumlah cabang-cabang itu tersebar di

                                                   436  Tim Penulis, Sketsa Perjalanan Bangsa Berdemokrasi, 2005, hlm. 77.
                                                   437  Indonesia, Penetapan Presiden Tentang Syarat-syarat dan Penyederhanaan Partai, Penpres
                                                      Nomor 7 Tahun 1959, LN Tahun 1959 Nomor 149, TLN Nomor 1916.




                                       dpr.go.id   344





         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   344                                                                  11/19/19   9:22 AM
   338   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348