Page 347 - BUKU DUA - UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA 1950-1960
P. 347

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                      BERPARLEMEN



                                                         6)  Pernyataan pendapat tentang kutukan terhadap percobaan
                                                             bom atom Perancis di Sahara. 441
                                                             Fungsi dan tugas ideal Dewan Perwakilan Rakyat untuk
                                                       mengawasi eksekutif, mengambil inisiatif perancangan undang-
                                                       undang, mengesahkan undang-undang, serta anggaran pendapatan
                                                       dan belanja pada masa-masa berikutnya semakin dipertanyakan.
                                                       Terlebih dengan dibentuknya DPR-GR susunan presiden, kekuatan
                                                       parlemen di Indonesia kala itu lenyap di tangan demokrasi yang
                                                       terpimpin.
                                                             DPR Gotong Royong selesai disusun pada tanggal 24 Juni 1960.
                                                       Sejak saat itu DPR 1959 secara resmi digantikan. Pemantapan komposisi
                                                       DPR-GR dilakukan di Istana Tampaksiring, Bali, dengan mengundang
                                                       para ketua tiga partai besar, yaitu PNI, NU, dan PKI serta Kolonel
                                                       Wiluyo Puspodoyo yang mewakili TNI AD. Para anggota DPR-GR itu
                                                       baru dilantik pada tanggal 25 Juni 1960.  Para anggota DPR-GR yang
                                                                                           442
                                                       ditunjuk oleh Presiden Sukarno tidak lagi berdasarkan perimbangan
                                                       kekuatan partai atau organisasi dalam Pemilu 1955, tetapi berdasarkan
                                                       lima golongan, yakni nasionalis, Islam, komunis, Kristen-Katolik, dan
                                                       golongan fungsional. Dengan demikian, anggota DPR-GR terdiri atas
                                                       dua kelompok besar, yakni partai dan golongan fungsional. 443
                                                             Anggota DPR-GR yang terdiri dari 283 orang itu memiliki
                                                       komposisi sebagai berikut. Wakil-wakil partai berjumlah 130 orang,
                                                       di antaranya yang penting ialah 44 orang berasal dari PNI, 34 orang
                                                       berasal dari NU, dan 30 orang berasal dari PKI. Sementara itu, Masyumi
                                                       dan PSI tidak memperoleh kursi dalam DPR yang baru. Dengan melihat
                                                       komposisi wakil-wakil partai tersebut, dapat terlihat bahwa Sukarno
                                                       sedang mengupayakan persatuan antara nasionalisme, Islam, dan
                                                       Marxisme, suatu kehendak yang sudah ia inginkan sejak tahun 1926.
                                                       Komposisi wakil-wakil partai yang demikian itu kemudian dikenal
                                                                                                                     444
                          DPR Gotong                   dengan nama doktrin Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme).
                                                       Kemudian, 153 kursi diberikan kepada golongann fungsional seperti
                       Royong selesai                  Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian Negara,
                          disusun pada                 buruh, tani, tokoh Islam, pemuda, dan cendekiawan. 445

                       tanggal 24 Juni                       Menurut buku 20 Tahun Indonesia Merdeka, seluruh anggota
                                                       DPR-GR itu ditunjuk oleh Presiden Sukarno secara langsung. Oleh
                  1960. Sejak saat itu                 karena itu, peraturan-peraturan tata tertibnya juga ditetapkan sendiri
                     DPR 1959 secara
                                                       441   Sekretariat DPR-GR, op.cit., hlm. 239-240.
                     resmi digantikan.                 442  Marwati Djoened Poesponegoro, op.cit., 2011, hlm. 421.
                                                       443  Tim Penulis, op.cit., 2005, hlm. 77.
                                                       444 M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200—2004, 2005, hlm. 406. Lihat tulisan Sukarno
                                                          tentang Nasakom dalam Sukarno, Dibawah Bendera Revolusi, Djilid Pertama Tjetakan Kedua
                                                          (Djakarta: Panitya Penerbit Dibawah Bendera Revolusi, 1963).
                                                       445 Tim Penulis, op.cit., 2005, hlm. 78.



                                          dpr.go.id   348





         02 B BUKU 100 DPR BAB 6 CETAK.indd   348                                                                  11/19/19   9:22 AM
   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351   352