Page 242 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 242
TARIK ULUR BAB X
FREEPORT
(3)
ENAM PERTANYAAN
UNTUK NEGOSIASI FREEPORT
ILANG pendapat atas penandatanganan HoA (Head of
Agreement) antara PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)
dan Freeport McMoran di Jakarta pada akhir pekan lalu
terus saya ikuti dari jauh, di sela-sela kegiatan 5th Open
SGovernment Partnership (OGP) Global Summit di Tbilisi,
Georgia. OGP kebetulan adalah organisasi kemitraan antarnegara yang
mengkampanyekan semangat transparansi dan partisipasi publik guna
mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel. Pertemuan
global OGP di Tbilisi akan berlangsung mulai hari ini hingga tanggal 19 Juli
2018.
Menurut saya pemerintah tidak cukup transparan dalam menjelaskan
proses dan arah negosiasi dengan Freeport. Head of Agreement (HoA) itu
statusnya tak berbeda dengan MoU (Memorandum of Understanding). Jadi,
tidak benar jika disebut telah terjadi pengambilalihan 51 persen saham
Freeport oleh Inalum pasca-penandatanganan HoA kemarin. Pemerintah
mestinya segera meluruskan hal ini, agar tidak terjadi misinformasi dan
disinformasi di tengah masyarakat Indonesia. Apalagi, kita juga membaca
jika pernyataan resmi pemerintah atas HoA kemarin ternyata berbeda
sekali dengan pernyataan resmi Freeport McMoran dan Rio Tinto.
Freeport McMoran dan Rio Tinto sendiri menyatakan jika
kesepakatan HoA dengan Inalum itu bukan merupakan perjanjian mengikat
dan belum memiliki kepastian. Pernyataan ini saya kira lebih tepat dalam
menjelaskan status HoA yang ditandatangani kemarin.
Dari sisi materi, kecuali munculnya soal harga, saya perhatikan tak
ada yang baru dari HoA kemarin. Semuanya kurang lebih masih sama
dengan poin kesepakatan antara pemerintah dengan Freeport yang dicapai
pada Agustus 2017 lalu. Makanya, saya agak heran ketika pemerintah
CATATAN-CATATAN KRITIS 245
DARI SENAYAN