Page 399 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 399
MENIMBANG BAB XVIII
SEJARAH
yang diperoleh dari penjualan, dapat digunakan membiayai proyek lainnya.
Dan aset yang telah dijual pun dapat dibeli kembali (buyback).
Logika ini jelas melanggar rasionalitas, dan bertentangan dengan
konstitusi. Jelas sekali konstitusi kita memerintahkan agar negara
menguasai sektor-sektor strategis dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak. Buat apa menjual aset BUMN yang menguntungkan negara kepada
swasta? Ini jelas bukan satu sikap mental yang mencerminkan semangat
kepahlawanan. Ini sikap kerdil yang selalu mencari jalan pintas. Jangankan
berkorban untuk negara, yang terjadi justru mengorbankan negara,
menggadai negara, untuk kepentingan jangka pendek.
Dari pengalaman kita belajar, ketika aset BUMN dijual ke publik, aset
tersebut kenyataannya akan lebih banyak dikuasai asing. Lihat bagaimana
Indosat dijual kepada asing. Saat ini lebih dari 60% aset Indosat dikuasai
Qatar dan Norwegia. Pemerintah Jokowi berjanji membeli kembali Indosat,
namun tak kelihatan tanda-tanda realisasi.
Belum lagi jika kita memperhatikan jumlah utang kita yang terus
menggunung. Selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo, jumlah
tambahan utang kita jauh lebih besar dari utang lima tahun pertama
kekuasaan SBY. Saat ini utang kita sekitar Rp3.779 triliun. Hingga akhir
tahun jumlahnya diperkirakan akan tembus Rp4.000 triliun, mengingat
setiap defisit anggaran selalu kita tutup dengan utang.
Utang ini membelenggu kedaulatan. Sebab, selain membuat
pemerintah jadi mudah didikte, untuk membayar utang itu pemerintah
biasanya memilih untuk menjual aset negara tadi. Beban utang juga telah
membuat negara kehilangan perannya dalam melindungi rakyat. Sebab,
demi membayar utang yang dalam dua tahun ke depan angka totalnya
mencapai Rp810 triliun, pemerintah sejak tiga tahun lalu banyak sekali
mencabut subsidi untuk rakyat.
Dari gambaran itu, kita berkaca diri, jangan sampai kemerdekaan
yang telah direbut para pahlawan, kita sia-siakan. Bahkan kita khianati
dengan menjual aset dan kekayaan negara pada asing. Inilah yang jauh
lebih penting, yang bisa kita maknai dari momen hari pahlawan nasional
kali ini.
Selamat Hari Pahlawan!
Wina, Austria, 10 November 2017
CATATAN-CATATAN KRITIS 419
DARI SENAYAN