Page 162 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 162

Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942




                                                   Kota Batavia yang dipegang oleh Thamrin telah menunjukan adanya
                                                   fraksi dipihaknya dengan menggunakan cara penentangan yang
                                                   sama. Ia pun merasakan bahwa sebagai ketua kelompoknya sendiri,
                                                   ia merasa didiskriminasikan dengan tidak diakuinya haknya dalam
                                                   posisi locoburgemeester (wakil walikota). Sebelumnya di Volksraad, ia
                                                   meminta perhatian RGAZ (Regeerings Gemachtigde  voor Algemene
                                                   Zaken) melakukan pendekatan dengan cara elegan untuk mengurus
                                                   masalah politik antara rakyat Pribumi dan Pemerintah kolonial Hindia
                                                   Belanda. 320


                     Keinginan dalam               3.2 Lahirnya Fraksi Nasional
                  membentuk Fraksi                       Keinginan dalam membentuk Fraksi Nasional menjadi bukti
                    Nasional menjadi               bahwa sejak saat itu hanya ada dua partai yang mendominasi Volksraad.

                   bukti bahwa sejak               Satu pihak dalam kenyataannya tidak pernah percaya bahwa kebijakan
                                                   dari politik etis kolonial dapat dilaksanakan. Sedangkan di pihak Fraksi
                   saat itu hanya ada
                                                   Nasional, mereka tidak berharap akan adanya sesuatu yang berharga
                      dua partai yang              yang dapat dihasilkan oleh hasil kebijakan kolonial tersebut. Oleh
                        mendominasi                karena itu, jika masyarakat Pribumi yang menjadi wakil di Volksraad

                              Volksraad.           harus melanjutkan politik saling percaya untuk mendapatkan
                                                   keuntungan bagi pihaknya, kesetiaan tidak lagi dapat diharapkan
                                                   pada kekuasaan Kolonial Belanda. Pendekatan yang lebih realistis
                                                   adalah dengan membangun kepercayaan dan penguatan pada internal
                                                   Fraksi Nasional, dilain pihak Pemerintah Kolonial Hindia Belanda
                                                   mempunyai kepentingan besar untuk mereka sendiri dalam sektor
                                                   argobisnis, pertambangan, keuangan, dan usaha-usaha besar bisnis
                                                   yang mereka kelola. Maka dari itu golongan Fraksi Nasional sering
                                                   kembali pada tema masalah perekonomian ini. Selama sidang yang
                                                   memperdebatkan masalah anggaran di Volksraad pada awal tahun 1931,
                                                   Thamrin sebagai ketua fraksi nasional menyatakan bahwa sebenarnya
                                                   tidak ada keberatan untuk melanjutkan politik etis dalam memberikan
                                                   konsesi tertentu yang telah lama tidak diakui. 321
                                                         Konsesi semacam itu akan memberikan kekuatan politik
                                                   dan kepercayaan bagi orang Indonesia. Dengan alasan itulah,
                                                   pembentukan Fraksi Front Sawo Matang di Volksraad seperti sebuah
                                                   gerakan nasionalis yang sempat menderita parah karena “diamputasi”
                                                   kuasanya, dikacaukan, dan diposisikan dalam keadaan bimbang. Tetapi,
                                                   para anggota dari golongan Fraksi Nasional bertekad melanjutkan

                                                   320  Handelingen Volksraad 1929-1930, hlm. 673
                                                   321   Handelingen Volksraad 1931-1932, hlm. 177



                                                   159






         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   159                                                               11/18/19   4:50 AM
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167