Page 163 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 163
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
perjuangan gerakan nasional demi memerdekakan masyarakat Pribumi
ditengah situasi krisis politik, sosial, dan ekonomi yang melanda
Indonesia.
Ide pembentukan Fraksi Nasional di dalam Volksraad ini muncul
dari anggota Volksraad sendiri, yakni M.H Thamrin, yang merupakan
ketua dari Perkumpulan Kaum Betawi, atas dasar beberapa faktor,
antara lain: 322
a. Sikap Pemerintah Kolonial Hindia Belanda terhadap gerakan
politik masyarakat Pribumi Hindia Belanda.
b. Anggapan dan perlakuan yang sama oleh pemerintah kolonial
Hindia terhadap semua gerakan nasional baik yang bersifat
koopertif dan nonkooperatif, dan sering dilakukannya aksi
sepihak oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda terhadap
organisasi pergerakan masyarakat pribumi Hindia Belanda.
c. Didirikannya Vaderlandsche Club (VC) pada tahun 1929
sebagai protes terhadap “ethisch beleid” Gubernur Jenderal
de Graef.
Dalam tindakannya, Fraksi Nasional lebih memusatkan usahanya
Terlepas dari itu di dalam lingkungan Volksraad. Maka, Fraksi Nasional mempunyai
pemakaian kata fraksi tujuan untuk menjamin tercapainya kemerdekaan nasional dalam
dalam Volksraad adalah waktu yang sesingkat-singkatnya, dengan jalan: 323
hal yang kurang tepat, a. Mengusahakan perubahan-perubahan ketatanegaraan.
b. Berusaha menghapuskan perbedaan-perbedaan politik,
sebab para anggotanya ekonomi, dan intelektual antara masyarakat Pribumi dan
bukan berasal dari Pemerintah kolonial Hindia Belanda.
satu partai politik atau c. Mengusahakan kedua hal tersebut diatas dengan cara-cara
yang tidak bertentangan dengan hukum.
perkumpulan Terlepas dari itu pemakaian kata fraksi dalam Volksraad adalah
yang sama hal yang kurang tepat, sebab para anggotanya bukan berasal dari
satu partai politik atau perkumpulan yang sama, atau bahkan ada
yang tidak berpartai, tetapi hal tersebut telah biasa terjadi di dalam
Volksraad, dimana suatu golongan pada akhirnya dapat berdiri sebagai
suatu faksi tersendiri. Dari tujuannya, telah jelas terlihat bahwa Fraksi
Nasional bersifat revolusioner, untuk mensejahterakan masyarakat
pribumi Hindia Belanda, meskipun kerap kali pendapat dari fraksi
nasional di dalam Volksraad tidak direalisasikan oleh pemerintah
Hindia Belanda. 324
322 Nugroho Notosusanto, Marwati Djoened Poesponegoro, dkk., 1984, Sejarah Nasional Indonesia
V (Jakarta: Balai Pustaka), hlm. 217
323 Nugroho Notosusanto, Marwati Djoened Poesponegoro, Op. Cit., hlm. 218.
324 Ibid.
dpr.go.id 160
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 160 11/18/19 4:50 AM