Page 168 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 168

Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942




                                                   pembicara menyatakan bahwa sikap pemerintah pada 10 Januari 1930
                                                   tentang hukuman terhadap PNI merupakan tindakan yang meragukan,
                                                   berlebihan, dan tidak berdasarkan pada hukum yang jelas. 332



































                                                       Kongres kedua PPPKI di Surakarta, c. 1929. Tampak di antaranya
                                                        M.H. Thamrin (duduk, 3 dari kiri), Sukarno (duduk, 7 dari kiri), Ali
                                                      Sastroamijoyo (berdiri, 7 dari kiri), dan Sartono (berdiri, 9 dari kiri)
                                                                            [Sumber: KITLV 53480]

                                                         Akan tetapi, segera setelah diambilnya keputusan tentang
                                                   pembaruan persatuan PPPKI, hal ini justru menguap begitu saja.
                                                   Kepemimpinan PNI yang imajinatif dan kohesif itu tidak lagi hadir,
                                                   mesin propagandanya pun tersumbat dan terpecah dalam berbagai
                                                   kekuatan yang ada di PPPKI. Selanjutnya, muncul berbagai upaya untuk
                                                   menangguk kekosongan politik yang ada.  Kini, (Partai Sarekat Islam
                                                                                         333
                                                   Indonesia) PSII menambahkan dengan bangga kata “Indonesia” pada
                                                   nama organisasinya karena menyadari bahwa selama ini PNI telah
                                                   membuka jalan bagi seluruh kalangan perkotaan untuk mengambil
                                                   langkah berani tersebut. Posisi PSII di pedalaman, terutama di Jawa
                                                   Barat, sangat dekat dengan massa yang dirambah PNI, terutama
                                                   di daerah Bandung. Terlebih lagi, PSII selama ini dijauhi oleh kaum
                                                   intelektual nasionalis, oleh karena anggapan bahwa prestasi sosialnya


                                                   332  Lihat Mr. 79/1930 dengan Laporan Inlandsche Zaken
                                                   333  Surat Thamrin kepada Stokvis tertanggal 19 Januari 1930



                                                   165






         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   165                                                               11/18/19   4:50 AM
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173