Page 172 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 172
Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942
Terhadap keputusan pengadilan ini, Fraksi Nasional bertanya-
tanya perihal apakah yang disebut sebagai atmosfir yudisial/
polisionil yang telah mempengaruhi ketenangan yang diharapkan
oleh mereka yang selama ini menyusun skenario. Dalam hubungan
ini, ia menyatakan:
“Satu hal yang dapat dipastikan, bahwa rasa
keadilan yang dibangun dewasa ini sangatlah sulit
dicari. Kepercayaan terhadap putusan pengadilan
termasuk salah satu sandaran utama negara yang
sangat penting. Akan tetapi, dengan banyaknya
Perbedaan sifat keraguan terhadap kenetralan institusi pengadilan,
pergerakan dari maka pemerintah akan kehilangan salah satu pilar
golongan kooperatif terkuat untuk memelihara kedaulatan hukum.” 345
dan nonkooperatif Dengan merujuk pada De Stuw, yang belakangan menulis
dibedakan tentang teriakan putus asa yang disuarakan lebih lanjut oleh para wakil
berdasarkan dua di Fraksi Nasional, mereka berharap bahwa pemerintah tidak pernah
faktor besar. lagi merasa perlu mengalihkan tanggung jawabnya dengan menindak
organisasi seperti PNI berdasar Pasal 169 melalui pundak pengadilan.
Sekalipun mereka yang di Fraksi Nasional merasa berkewajiban
mendiskusikan 51 halaman keputusan pengadilan yang menjatuhkan
hukuman itu, 50 halaman diantaranya hanyalah masalah hubungan
politik, pandangan politik, dan pernyataan politik. 346
Perbedaan sifat pergerakan dari golongan kooperatif dan
nonkooperatif dibedakan berdasarkan dua faktor besar. Pertama,
golongan kooperatif adalah mereka yang bersedia untuk menjadi
mitra bagi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, akan tetapi tetap
menyuarakan perjuangan rakyat demi melawan ketidakadilan melalui
institusi Volksraad yang mereka jadikan sebagai sarana bagi pemenuhan
kepentingan rakyat pribumi. Kedua, golongan nonkooperatif adalah
golongan yang memiliki sifat pergerakan yang menentang Pemerintah
Kolonial Hindia Belanda secara langsung dan terang-terangan, oleh
karena sering terjadinya penolakan mosi yang sebelumnya diajukan
di Volksraad oleh Fraksi Nasional, yang di kemudian hari ditolak oleh
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dan Kerajaan Belanda, sehingga
pergerakan dari kaum nonkooperatif ini merupakan buah perlawanan
langsung dari rakyat pribumi.
345 Handelingen Volksraad 1930-1931, hlm. 1868
346 Handelingen Volksraad 1930-1931, hlm. 1869
169
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 169 11/18/19 4:50 AM