Page 179 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 179

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   tentang ordonansi dibicarakan di Volksraad oleh Direktur Pendidikan,
                                                   Prof. B.J.O. Schrieke mendukung usul itu dan agar diundangkan pada
                                                   15 September. Hal ini membenarkan kekhawatiran Dewantara selaku
                                                   pimpinan Taman Siswa, yakni bahwa kepentingan budaya Indonesia
                                                   dengan sengaja ditekan. Sekalipun Gubernur Jenderal B.C. de Jonge
                                                   menundanya sampai 1 Oktober, Ki Hajar Dewantara pada hari yang
                                                   sama mengirimkan pesan dengan kata-kata pedas untuk mengecam
                                                   ordonansi itu dan mengancam untuk melancarkan perlawanan pasif. 363
                                                         Selama pertemuan dewan yang berlangsung pada 23 Desember
                                                   1932, jawaban yang diterima pemerintah atas pertanyaan Wiranata
                                                   Kusuma di Volksraad sepenuhnya dapat dimengerti.  Sidang pada
                                                                                                    364
                                                   21 Januari 1933 diagendakan untuk membahas usul inisiatif Wiranata
                                                   dan rongrongannya terkait perdebatan penundaan ordonansi. Fraksi
                                                   Nasional menghendaki agar ordonansi dibatalkan sama sekali, atau
                                                   direvisi secara drastis, sebab hanya dengan cara begitu fraksi ini mau
                                                   mendukung inisiatif tersebut. 365
                                                         Fraksi Nasional menekankan, untuk sementara mereka
                                                   menyambut inisiatif yang sesungguhnya merupakan kompromi yang
                                                   bermanfaat untuk memecahkan jalan buntu di antara pergerakan yang
                                                   ingin dilakukan kelompok pribumi dengan sikap keras pemerintah
                                                   kolonial. Fraksi Nasional juga meminta pemerintah untuk membentuk
                                                   komite yang dapat menemukan suatu solusi alternatif yang layak
                                                   dan dapat diterima oleh semua pihak, daripada sekedar merevisi
                                                   ordonansi yang menimbulkan oposisi keras dari kalangan yang sangat
                 Selama pertemuan                  luas di antara organisasi pendidikan, agama, dan politik Indonesia.
                                                                                                                 366
                                                   Hal itu diikuti dengan manifesto yang dikirimkannya kepada seluruh
                         dewan yang                pemimpin pergerakan untuk meredakan agitasi dan perlawanan keras.
                  berlangsung pada                 Selanjutnya, fraksi meminta dukungan keuangan untuk mengatasi
                23 Desember 1932,                  kemungkinan korban aksi. 367

                       jawaban yang                      Fraksi Nasional juga mengingatkan bahwa pada 6 September,
               diterima pemerintah                 melalui Suroso, akan diajukan mosi untuk mencoba menenangkan
                                                   situasi seputar isu ordonansi. Mosi itu akan menyarankan kepada
                     atas pertanyaan               pemerintah untuk membatalkan ordonasi tersebut, lalu menggantinya
                  Wiranata Kusuma                  dengan seperangkat peraturan yang lebih dapat diterima. Mosi ini

                          di Volksraad             akhirnya ditarik karena kurangnya dukungan pada 8 September 1932. 368
                 sepenuhnya dapat                        Semuanya itu bukanlah untuk menunjukan pihaknya benar, tetapi

                           dimengerti.             363  Oetoesan Hindia, 1 Oktober 1932
                                                   364  Handelingen Volksraad 1932-1933, hlm. 33
                                                   365  Handelingen Volksraad 1932-1933, hlm. 2178
                                                   366 Handelingen Volksraad 1932-1933, hlm. 2195-2196
                                                   367  Oetoesan Hindia, 4 Oktober 1932
                                                   368 Handelingen Volksraad 1932-1933, hlm. 1646-1647; Volksraad Zittingjaar 1932-1933, Onderwerp
                                                      59, stuk 7, hlm. 1



                                       dpr.go.id   176





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd   176                                                               11/18/19   4:50 AM
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184