Page 182 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 182
Volk sr aad PERIODE 1931 – 1942
formal, senantiasa bertindak sejalan dengan fraksi. Keanggotaan
para tokoh terkemuka ini dalam Volksraad bukan penghalang bagi
oposisi yang mereka duduki. Sebaliknya, keanggotaan mereka justru
menambah prestise dan otoritas kalangan nasionalis anak negeri. 371
Sementara itu, di Batavia dan kota-kota lainnya, demonstrasi
yang menyatakan kesetiaan kepada Pemerintah Kolonial dilakukan
oleh kelompok politik kanan. Di Batavia, aksi demonstrasi diadakan
di Lapangan Waterloo (sekarang Lapangan Banteng) dalam bentuk
rombongan besar menuju taman di depan istana Gubernur Jenderal.
Pada saat itu, Gubernur Jenderal De Jonge memberikan sambutannya.
Semua pernyataan tersebut semakin dipertegas oleh pihak pers
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dengan adanya laporan berita
eksklusif yang menyalahkan para marinir Indonesia sebagai pihak
yang membangkitkan gagasan anti-Indonesia berkembang, sehingga
pada gilirannya mempengaruhi pula para pejabat pemerintah dan
Volksraad. Iklim politik selama keadaan darurat ketika itu diracuni oleh
ketakutan terhadap penguasa Belanda dengan merusak lebih lanjut
kekuatan pergerakan yang belakangan sedang dibina oleh Sukarno
dan Thamrin. 372
Keadaan tersebut semakin diperparah dengan adanya
penolakan dari kaum konservatif secara instingtif terhadap usaha
persuasif kaum kiri Belanda. Kaum konservatif kanan memandang
kritik mereka telah menggerogoti kebanggaan hierarki pada perwira
laut atau marinir. Pemerintah Kolonial kemudian menyadari bahwa
emosi tersebut membuka kesempatan yang samar-samar untuk
mengembalikan kembali pergerakan. Dalam diskusi tingkat tinggi pada
pertemuan khusus Dewan Hindia dilakukan upaya pemberantasan
Otto Iskandar Dinata, pemberontakan, termasuk dipertimbangkan pula cara menghadapi
yang ketika itu gerakan radikal. Selain itu, bentuk gerakan kian menonjol dengan
menjadi petinggi tumbuh berkembangnya popularitas Sukarno dan Partindo, dan
Pasundan, memimpin kini juga dengan dekatnya PPPKI yang dipimpin oleh Thamrin,
PPPKI, sementara disamping partai lain seperti PNI Baru yang dipimpin oleh Hatta
dan Syahrir. Pada 2 Mei 1933, Partindo dengan cepat menjadi kuat
Suroso bertugas di dengan keanggotaan sebesar 20.000 orang. Hal ini disebabkan oleh
Persatuan Vakbonden kekuatan mental dan kemampuan berorganisasi yang baik. Hal itu juga
Pegawai Negeri berarti pimpinannya, Sukarno, bersemangat dalam mengejar tujuan.
(PVPN). Ketika telah nampak tanda-tanda bahwa partai ini akan dapat dengan
371 Notulen Gemeenteraad 1932 No.1, 11 Januari 1932, hlm. 10-11
372 Handelingen Volksraad 1932-1933, hlm. 2726
179
A BUKU SATU DPR 100 BAB 03 CETAK.indd 179 11/18/19 4:50 AM