Page 385 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 385
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
melawan sekarang ini, sia-sialah revolusi kita dan
berchianat kita kepada pahlawan-pahlawan bangsa jang
telah mengorbankan djiwa raganja untuk kemerdekaan
mulai zaman pendjajahan Belanda sampai pada saat ini.
Maka pada perajaan hari Kemerdekaan kedua ini
perhatian saja terutama tertudju kepada satu soal sadja,
jaitu kepada soal pertahanan negara.
Atas perintah Panglima Tertinggi pada tanggal 22
bulan jang lalu seluruh angkatan perang Republik Indonesia
bersama-saam rakjat di seluruh kepulauan Indonesia sudah
mengangkat sendjata melawan agresi Belanda.
Pertempuran besar2an terdjadi 2 minggu lamanja.
Tentara dan rakjat Indonesia dengan persendjataan serba
kurang mengadakan perlawanan hebat terhadap tentara
Belanda jang dipersendjatai dengan alat perang jang serba
modern.
Setelah perintah menghentikan permusuhan datang,
tentara Belanda dibeberapa tenpat telah djauh masuk
ke dalam daerah kita dan sesudah itu mereka masih
berusaha di beberapa tempat meneruskan aksinja. Pada
tempatnjalah disini dan pada saat ini saja menjatakan
perasaan rakjat terhadap perbuatan Belanda itu dan tekad
Djika seluruh rakjat menghadapi segala kemungkinannja.
dunia mentjela
agresi belanda Djika seluruh dunia mentjela agresi belanda itu,
betapa pula rakjat Indonesia sendiri. Rasa geram, djidjik
itu, betapa pula
meliputi seluruh lapisan rakjat.
rakjat Indonesia
sendiri. Rasa Biarpun menghadapi tank, Meriam didarat dan
geram, djidjik dilautan, senapan mesin dari segala djurusan, serta bom
dari udara, rakjat berdjuang dengan tidak ada gentarnja
meliputi seluruh
karena tahu apa jang diperdjuangkannja. Rakjat jang sadar
lapisan rakjat. politik tahu bahwa jang diperdjuangkannjan itu ialah
kemerdekaan politik, jang memberi djaminan tumbuhnja
faham2 politik dengan leluasa. Rakjat jang belum sadar
dpr.go.id 384
A BUKU SATU DPR 100 BAB 05 CETAK.indd 384 11/18/19 4:53 AM