Page 54 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 54
Volk sr aad 1918 – 1931
mengenai koloni mereka di Hindia-Belanda. Beberapa peristiwa di
Eropa juga memberikan pengaruhnya. Pada tanggal 11 November 1918,
secara mendadak ditandatangani wapenstilstand (gencatan senjata)
antara negara-negara sekutu (Inggris, Prancis, dan Rusia) dengan
Jerman. Revolusi terjadi di Jerman dan imbasnya terasa sampai ke
Belanda. Di Belanda, P.J. Troelstra (1860–1930), politikus yang aktif
dalam gerakan buruh sosialis, ingin menggerakkan revolusi. Pada
tanggal 13 November 1918, ia berbicara di depan Tweede Kamer untuk
menyampaikan keinginannya. Troelstra pun berbicara di depan umum
Pada tanggal 11 dalam suatu rapat dan berupaya mempengaruhi rakyat Belanda untuk
November 1918, melakukan revolusi. Memang revolusi yang dianjurkan Troelstra gagal,
tetapi Pemerintah Belanda mengirimkan berita ke Hindia-Belanda
secara mendadak terkait situasi yang ada di negara induk. 104
ditandatangani Berita tersebut disampaikan dalam rapat Volksraad pada
wapenstilstand 18 November 1918. Mr. Dr. D. Talma, sebagai Wakil Pemerintah
Untuk Urusan Umum (Regeering Gemachtigde voor Algemeene
(gencatan senjata) Zaken) membacakan November-verklaring (Pernyataan November).
antara negara- Pernyataan tersebut merupakan pedoman baru yang akan digunakan
negara sekutu oleh pemerintah dalam politiknya. Ia menyatakan bahwa pemerintah
akan menghilangkan aturan-aturan yang kurang baik di dalam
Volksraad. Hal itu lebih populer dengan nama November-belofte (Janji
November). 105
Isi dari keterangan pemerintah (November-
Verklaring) tersebut berbunyi:
“Pedoman baru yang telah perlu diambil
oleh Nederland lantaran kedjadian-kedjadian di
dunia jang baru-baru ini, djuga menundjukkan
arah manakah jang harus ditudju disini (Hindia).
Sebenarnya di sini bukan lagi masalah mengganti
arah, melainkan mempertjepat langkah. Oleh
karena itu, pemerintah dan Volksraad menghadapi
bermatjam-matjam soal jang berhubungan dengan
keadaan-keadaan jang baharu dan pemindah an
hak kekuasaan dari satu kepada lain, jang semuanja
itu belumlah dapat ditindjau dengan amat terang
benar. Akan tetapi jang sudah terang benar ialah
bahwa kewadjiban kedua-duanja bertambah berat
104 Gondokoesomo, Op.Cit., hlm. 6
105 Van der Wal, No. 2, hlm. 256
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 49
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd 49 11/18/19 4:48 AM