Page 49 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 49

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN






                                                                    Soeara kami anak negeri Borneo ini sengadja
                                                               kami toempangkan disoerat kabar doeloe, dan kalau
                                                               sadja pilihan lid Volksraad tetap tidak adil begini,
                                                               maka nanti permoelaan tahoen 1919 akan kami
                                                               madjoekan soerat request kepada jang dipertoean
                                                               G.G. Hindia Belanda dan satoenja kepada jang moelia
                                                               Baginda Ratoe di Negeri Belanda. 89


                                                         Pernyataan Mohamad Syah memperlihatkan bahwa rakyat dari
                                                   luar Jawa, khususnya Borneo, merasa belum terwakili dan diperlakukan
                                                   secara tidak adil, meskipun sudah ada Volksraad yang dikatakan sebagai
                                                   suatu dewan perwakilan rakyat.
                                                         Sidang pertama Volksraad dimanfaatkan oleh para anggota
                                                   pribumi untuk mengajukan daftar panjang keinginan dan catatan
                                                   mengenai kebijakan pemerintah. Hampir semua mengemukakan kritik
                                                   terhadap cara pembentukan dewan dan kurangnya kewenangan dewan
                                                   tersebut. Dalam pemandangan umum mengenai anggaran, banyak
                                                   anggota mengedepankan tiadanya kepercayaan masyarakat pribumi
                                                   yang diduga ada terhadap pemerintah, sebagai tema terpenting. 90
                                                         Kritik dan celaan tetap disampaikan secara moderat dengan
                                                   nada yang tenang. Ketidakpuasan juga disampaikan secara teratur,
                                                   serta cukup banyak pula yang disampaikan oleh wakil-wakil Budi
                                                   Utomo. Sebagai contoh, Atmodirono pada sidang tanggal 20 Juni 1918
                                                   menyatakan bahwa:
                             Pernyataan

                       Mohamad Syah                                 “De stemming van het gros van de bevolking
                      memperlihatkan                           tegenover het Inlandsch bestuur is, zoo niet beter,
                          bahwa rakyat                         dan toch niet slechter dan een 25 jaren geleden.
                                                               [...] In het algemeen kunnen we tevreden zijn over
                         dari luar Jawa,
                                                               het Nederlandsche bestuur; maar er is nog veel te
                              khususnya                        doen, op het gebied van onderwijs, gezondheidszorg,
                       Borneo, merasa                          afwatering en bevloeiing van terreinen.
                       belum terwakili                         verkeerswegen boschwezen, landsverdediging, enz.” 91

                     dan diperlakukan

                    secara tidak adil, ...         89   Wardiningsih Soerjohardjo, 2011, Radicale Concentratie versus Volksraad (Dewan Rakyat): Aspirasi
                                                      Bangsa Indonesia Menentang “Dewan Rayap” (Jakarta: Abacus), hlm. 46-47; Dikutip dari Mohamad
                                                      Sjah, “Pilihan dan Pengangkatan leden Volksraad tidak adil”, Neratja, Th. II, No. 123, 1 Juli 1918,
                                                      hlm. 2
                                                   90   Van Miert, Op.Cit., hlm. 189
                                                   91   Zitting Volksraad 1918, hlm. 195



                                       dpr.go.id   44





         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   44                                                               11/18/19   4:48 AM
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54