Page 52 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 52
Volk sr aad 1918 – 1931
“Een college, dat de vertegenwoordiging
van het volk wil zijn, maar geen wetgevende
bevoegdheid, geen recht van enquête, en geen recht
van interpellatie heeft, kan geen áanspraak maken
op den naam van een volksvertegenwoordiging.” 96
[Seboeah college, jang akan djadi
Volksvertegenwoordiging ra’iat tetapi tidak punja
hak membuat wet, hak enquete, dan hak interpelatie,
tidak haroes disebut Volksvertegenwoordiging.] 97
Kritikan Abdul Rivai terkait wewenang Volksraad memang
beralasan. Volksraad memang betul telah dibentuk pada tahun 1916
sebagai realisasi keinginan untuk mengakomodasi aspirasi organisasi
pribumi dalam ikut menentukan dalam urusan pemerintahan, namun
kewenangannya sangat terbatas. Sampai 1927, Volksraad hanya
memiliki tugas memberikan nasihat, bukan ikut membentuk undang-
undang, juga tidak memiliki hak inisiatif. Pemerintah dapat meminta
nasihat kepada dewan hanya jika pemerintah membutuhkan, walaupun
Volksraad dalam beberapa kasus nasihat tersebut adalah wajib, misalnya dalam
memang betul menyusun anggaran belanja Hindia-Belanda, juga dalam menyusun
ordonansi umum tertentu, seperti peraturan umum bagi penduduk
telah dibentuk
Hindia-Belanda untuk melakukan tugas militer, atau untuk ordonansi
pada tahun 1916 tingkat tinggi lembaga-lembaga di daerah dan ordonansi pemilihan
sebagai realisasi untuk Volksraad. 98
keinginan untuk Setiap tahun, Volksraad melakukan dua kali sidang, tetapi dalam
hal khusus, dewan dapat mengadakan sidang tambahan. Semua laporan
mengakomodasi
persidangan dimasukkan ke Handelingen van den Volksraad. Cara
aspirasi organisasi kerja dewan berangkat dari cara kerja yang sama yang diterapkan di
pribumi dalam Tweede Kamer (Majelis Rendah) di Belanda. Para anggotanya berdebat
ikut menentukan dalam termin pertama dan kedua, lalu mengajukan mosi dan kemudian
amandemen. 99
dalam urusan
Sidang periode kedua Volksraad tahun 1918 dibuka pada 15
pemerintahan, Oktober 1918. Dalam sidang pembukaan tersebut, hadir 35 anggota.
100
namun Mereka antara lain adalah Abdul Muis, Dr. Abdul Rivai, S. Ismail bin
kewenangannya
sangat terbatas. 96 Handelingen van den Volksraad 1918, Eerste Zittingsjaar 1918, hlm. 136
97 Terjemahan ini diambil dari Dr. Abdoel Rivai, “Wakil Regeering dan Wakil Ra’iat dalam Volksraad”,
Neratja, Th. II, No. 149, 8 Agustus 1918, hlm. 1
98 Verslag van der Commissie 1941, hlm. 96
99 Van Miert, Op.Cit., hlm. 178
100 Handelingen van den Volksraad, Tweede Gewone Zitting 1918-1919, hlm. 3
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 47
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd 47 11/18/19 4:48 AM