Page 66 - BUKU SATU - DARI VOLKSRAAD KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT 1918-1949
P. 66

Volk sr aad 1918 – 1931




                    14.   Ch. Ponto               Penguasa Kandhar, Teruna   -                 Belum disumpah
                                                  (Kepulauan Sangi)
                    15.   P.A.A.P. Prangwadono    Kepala Istana Mangkunegara  Surakarta        23 Februari 1918
                    16.   R. Sastrowijono         Penerjemah bahasa Jawa, Wakil   Yogyakarta   17 Januari 1918
                                                  Ketua Budi Utomo
                    17.   R.P. De Queljo          Bupati Porto          Saparua                15 Mei 1920
                    18.   R.T. Suyono             Bupati                Pasuruan               5 Agustus 1920
                    19.   J.A. Soselisa           Pejabat Departemen Perusahaan   Batavia      23 Februari 1918
                                                  Pemerintah
                    20.   R.O.S. Cokroaminoto     Ketua Centrale Sarekat Islam   Surabaya      23 Februari 1918
                    21.   A.L. Waworuntu          Mayor senior          Manado                 17 Januari 1918
                    22.   Dr. R. Ng Rajiman Wediodipuro  Dokter         Surakarta              17 Januari 1918


                                                         Ada beberapa catatan terkait keanggotaan Volksraad pada
                                                   periode di atas, antara lain T.T. Mohammad Thayeb yang mengajukan
                                                   permohonan pengunduran diri sejak 20 Mei 1920. Disusul oleh R.
                                                   Sastrowijono di tanggal 15 Oktober 1920 dan Alatas S. Ismail bin
                                                   Abdullah di tanggal 23 Oktober 1920. Berbeda lagi dengan Dr. Abdul
                                                   Rivai yang sejak 3 Mei 1920 telah tidak hadir di Hindia-Belanda selama
                                                   lebih dari delapan bulan, atau Mas Atmodirono yang meninggal dunia
                                                   pada 23 Juli 1920. 123
                                                         Sidang biasa kedua di tahun 1920 dibuka oleh Ketua Volksraad
                                                   Jayadiningrat pada 19 Oktober 1920.  Dalam pembukaannya, sidang
                                                   dihadiri oleh para anggota yang terdiri atas Abdul Muis, P. Bergmeijer,
                                                   Ch. G. Cramer, R.A.A.A. Jayadinigrat, Mr. A.A. Galestin, Mr. S.J. Hirsch,
                                                   Mr. H. s’ Jacobs, M.B. van der Jagt, R. Kamil, H.H. Kan, P.T.A. Kusumo
                                                   Yudo, R.M.T.A. Kusumo Utoyo, D. van Hinloopen Labberton, F. Laoh,
                                                   Lim A Pat, Cipto Mangunkusumo, J.V.L. Oppermann, T. Ottolander,
                                                   P.A.A.P. Prangwadono, R.P. de Queljoe, Dr. J. Schmutzer, R.T. Suyono,
                                                   J. A. Soselisa, J.M.I. Suys, J.J.E. Teeuwen, R. Omar Said Cokroaminoto,
                                                   A.M. Valkenburg, M. Vierhout, dan A.L. Waworuntu, dengan Muurling
                                                   selaku perwakilan dari Pemerintah Kolonial. 124
                                                         Pada persidangan kali ini, terdapat 27 mosi yang diajukan. Daftar
                                                   catatan mosi yang diajukan oleh anggota Volksraad, seperti periode
                                                   sebelumnya, disusun menurut abjad dalam bahasa Belanda. Pada
                                                   periode ini, catatan mosi dimulai dengan abjad B untuk Belastingen
                                                   (pajak), Besturstelsel (sistem pemerintah), dan Bezoldiging (remunerasi);
                                                   D untuk  Decentralisatie (desentralisasi); G untuk  Gelijkstelling
                                                   (kesetaraan) dan Getuigengelden (uang saksi); H untuk Heerendiensten

                                                   123   Ibid.
                                                   124   Handelingen van den Volksraad, De Tweede Gewone Zitting 1920, hlm. 3




                            SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   61
                              REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         A BUKU SATU DPR 100 BAB 02A CETAK.indd   61                                                               11/18/19   4:48 AM
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71