Page 75 - BUKU TAHUNAN NASDEM TETAP KRITIS DI MASA KRISIS
P. 75

(Alpahankan) tidak rasional dan bisa      Pemerintah  dengan Perjanjian Kerja
          membuat hiperinflasi. Pertimbangan        (PPPK). Pengangkatan  melalui proses
          tersebut dikemukakan dalam rapat          verifikasi dan validasi data kelengkapan
          kerja   Komisi    I  dengan     Menteri   administrasi oleh  Badan Kepegawaian
          Pertahanan      Republik      Indonesia   Negara          (BKN)         dan/atau
          Prabowo Subianto, dimana pemerintah       kementerian/lembaga negara  terkait.
          harus    mempertimbangkan       kondisi   Namun demikian terhadap pembatasan
          masyarakat dimasa pandemi, serta          waktu  tenaga  honorer dapat menjadi
          kondisi ekonomi negara yang sedang        ASN  melalui PPPK, seharusnya UU
          memprihatinkan.                           ASN yang baru dapat  memberikan
                                                    solusi  terhadap honorer  yang belum
          Meskipun demikian, Fraksi sangat          memperoleh haknya.
          memahami        adanya       kebutuhan
          modernisasi Alat Utama Sistem Senjata     Mengingat  beban kerja PPPK  yang
          (Alutsista), kesiapan tempur yang         sama dengan PNS  maka  dalam RUU
          rendah maupun  pencapaian  Minimum        ASN  harus mengatur  tentang hak
          Esential Force  (MEF) tahap III yang      PPPK dengan hak PNS, yakni hak atas
          masih kurang. Fraksi menyetujui bahwa     gaji,   tunjangan,     fasilitas,  cuti,
          Renstra      prioritas     Kementerian    pengembangan kompetensi,  jaminan
          Pertahanan      harus      menjalankan    hari tua serta perlindungan kesehatan.
          prosedur     penganggaran,      melalui   Selain   hak   tersebut,   RUU    ASN
          konsultasi      DPR,       Kementerian    mengatur tentang pemberian jaminan
          Keuangan, Panglima TNI dan Badan          sosial kepada pegawai ASN, sesuai
          Perencanaan Pembangunan Nasional          amanat Undang-Undang Nomor  40
          (Bappenas).                               tahun  2004 Tentang Sistem Jaminan
                                                    Sosial Nasional dan Undang-Undang
          Komisi II DPR RI                          Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan

                                                    Penyelenggara Jaminan Sosial berupa
           Undang-Undang Aparatur Sipil Negara      jaminan       kesehatan,       jaminan
          (ASN),    seharusnya    memperhatikan     kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
          tenaga honorer di  lingkungan instansi    jaminan    pensiun,     dan    jaminan
          pemerintah yang tidak terakomodasi        kematian.
          menjadi     ASN,     walaupun     telah
          memenuhi kriteria untuk diangkat          Komisi III DPR RI
          menjadi    ASN.    Sehingga     melalui
          perubahan     UU     ASN     akan                          Fraksi    memberikan
          memberikan       jaminan     dan                          beberapa        catatan
          kepastian hukum terhadap                                untuk menjadi  perhatian
          status tenaga honorer untuk                           terkait dengan perbaikan
          diangkat    menjadi     ASN                           terhadap     Draft    RUU
          khususnya menjadi Pegawai                            Kejaksaan antara lain posisi



                                                 56
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80