Page 119 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 119

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  vested in a public agency to enable its officials to execute its function
                                                                                                               152
                                                  atau sebagai…. “pertaining to the qualified jurisdiction of a court”.
                                                                                                             153
                                                       Jadi, pengertian wewenang sudah mencakup hak dan kekuasaan
                                                  untuk memberi perintah untuk memengaruhi tindakan orang lain, agar
                                                  sesuatu dilakukan dengan yang diinginkan. Akan tetapi, pengertian
                                                  wewenang yang dimaksud Undang-Undang Dasar 1945 tidak seperti
                                                  itu karena di samping mempunyai wewenang DPR juga diharuskan
                                                  melakukan segala kewajiban- yang selanjutnya akan disebut tugas.
                                                  Sementara itu, masih ada yang menggunakan istilah “fungsi” sebagai
                                                  wewenang DPR. Fungsi sering dikaitkan dengan jabatan yang dilakukan;
                                                  atau merupakan pekerjaan yang dilakukan. Ini merupakan tujuan
                                                  tertentu dari kewajiban-kewajiban tertentu yang diartikan sebagai
                                                  suatu pekerjaan dalam suatu jabatan kerja. Fungsi ini merupakan suatu
                                                  kewajiban.
                                                            154
                                                       Fungsi dibedakan dengan hak dan kewajiban”. Hak dan kewajiban
                                                  cenderung mempunyai pengertian yang  kaku dan mutlak. Hak
                 Fungsi dibedakan
                                                  merupakan bagian kekuasaan, yaitu kekuasaan yang benar untuk
                   dengan hak dan                 menuntut sesuatu; dan sekaligus sebagai kekuasaan untuk berbuat

                    kewajiban”. Hak               sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang atau aturan-

                     dan kewajiban                aturan lainnya). Ada berbagai macam hak, seperti hak kebebasan sipil,
                                                  hak kemanusiaan atau hak asasi manusia, hak mutlak yang dimiliki
                          cenderung
                                                  oleh seseorang/badan yang dapat dipertahankannya terhadap siapa
                         mempunyai                pun, dan seterusnya. Hak juga dapat berupa kewenangan. . Untuk
                                                                                                        155
                   pengertian yang                menghindarkan pengertian yang bermacam-macam ini, penulis lebih

                  kaku dan mutlak.                cenderung menggunakan hak sebagai kewenagan atau “wewenang”.
                                                  Dalam konteks tersebut, hak memiliki lawan kata wajib atau kewajiban.
                                                  Kewajiban adalah suatu keharusan “to be obligated to” atau “Duty”
                                                  adalah a legal obligation.
                                                       Di lain pihak, “kekuasaan” selalu diartikan dengan kekuatan
                                                  dan sering dihadapkan dengan wewenang. Karena banyaknya istilah
                                                  tersebut, dalam tulisan ini, digunakan istilah “tugas dan wewenang”
                                                  bukan “wewenang dan tugas”. Karena secara yuridis pun, tugas dan
                                                  wewenang dipergunakan DPR dalam ketetapannya walaupun dalam
                                                  Undang-Undang Dasar tidak tegas.
                                                       Tugas “duty”, “function” dapat diartikan sebagai kewajiban, yaitu



                                                  152  Smith dan Zurcher, Dictionsry Of American Politic, 1873, New York:Publishers Booksellers, hal.39.
                                                  153  Wilbur W. White, Op, cit, p. 67
                                                  154  Oman Raliby, Kamus International,1956, Jakarta:CV Bulan Bintang hal, 209. Lihat juga Himpunan
                                                    Kamus Politik, dalam A.M. Adinda dan Usman Burhan, hal. 125.
                                                  155  W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia; (tanpa tahun) Jakarta: Pusat dan
                                                    Pegembangan Bahasa Indoensia, Dept. P dan K,hal. 33.



                                     dpr.go.id   114
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124