Page 261 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 261

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                 BERPARLEMEN



                                                  untuk kepentingan yang lebih luas demi keselamatan negara dan
                                                  bangsa, pemerintah perlu membubarkan Partai Masyumi oleh karena
                                                  partai itu mensponsori dan melakukan  pemberontakan. Oleh karena
                                                  itu, pemerintah membuat keputusan untuk membubarkan seluruh
                                                  hierarki-struktur Partai Masyumi dan PSI  dari bagian/cabang hingga
                                                  ke ranting-rantingya di seluruh pelosok wilayah Republik Indonesia.
                                                                                                               325
                                                       Sebagaimana dalam kutipan langsung dari kedua Keppres
                                                  tersebut Nomor 200 dan Nomor 201 Tahun 1960. Keppres Nomor 200
                                                  Tahun 1960, menyatakan, “Membubarkan Partai Masyumi termasuk
                                                  bagian-bagian/cabang-cabang/ranting-ranting di seluruh wilayah
                                                  Negara Republik Indonesia.” Sementara itu, bunyinya Keppres Nomor
                                                  201 Tahun 1960: “Membubarkan Partai Sosialis Indonesia, temasuk
                                                  bagian-bagian/cabang-cabang/ranting-rantingnya di seluruh wilayah
                                                  Negara Republik Indonesia.”
                                                       Jika kita membuat penutup dalam bahasan subbab ini
                                                  dengan pertanyaan, sesungguhnya kenapa Presiden Soekarno ingin
                                                  membubarkan partai politik Masyumi (dan PSI)? Mari kita buat resume
                                                  secara sederhana dari beberapa faktor yang ada. Faktor pertama,
                    Konflik tersebut              Soekarno ingin merealisasikan pemikirannya yang berkaitan dengan

                        berawal dari              partai politik, demokrasi, dan revolusi. Partai politik cukup satu saja
                           penolakan              sehingga tidak merusak tatanan pemerintahan dengan berbagai

                   Perdana Menteri                kejadian ketegangan visi misi antarpartai sebagaimana yang terjadi
                                                  masa Demokrasi Liberal/parlementaria. Kedua, demokrasi yang
                  M. Natsir tentang               diinginkan oleh Soekarno adalah sebuah demokrasi yang terpusat,

                       pembebasan                 yaitu sebuah tatanan demokrasi terpusat pada pucuk pimpinan
                           Irian Barat.           nasional. Faktor lainnya, ketiga adalah terdapatnya konflik yang
                                                  berkepanjangan antara partai Masyumi vs Soekarno.
                                                       Konflik tersebut berawal dari penolakan Perdana Menteri M.
                                                  Natsir tentang pembebasan Irian Barat. Bahkan M. Natsir mengatakan
                                                  jika Soekarno terus menerus mencampuri persoalan  pemerintahan,
                                                  Perdana Menteri dapat menangkapnya.   326  Faktor selanjutnya ada
                                                  kekhawatiran Soekarno jika Masyumi dibiarkan hidup dan menjadi kuat,
                                                  akan terdapat ancaman potensial  terhadap kontinuitas pelaksanaan
                                                  Demokrasi Terpimpin.  Dari faktor-faktor tersebut sangat terkait
                                                                       327
                                                  pada tiga hal aspek ini, yaitu munculnya perimbangan kekuasaan
                                                  yang sedang berjalan, sistem demokrasi yang dipilih Soekarno, dan


                                                  325  Ibid., hlm., 69.
                                                  326  Zaini Muslim A, 2013, Sikap Politik Soekarno Terhadap Masyumi 1957—1960, Semarang: Fakultas
                                                    Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, hlm., 77.
                                                  327   Ibid.




                                     dpr.go.id   258
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266