Page 269 - BUKU TIGA - WAJAH BARU PARLEMEN INDONESIA 1959-1966
P. 269
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
PKI dalam pemerintahan, Liga Demokrasi juga mengajukan berbagai
tuntutan dan memprotes kebijakan pemerintah.
Di antara tuntutan mereka adalah Presiden Soekarno diminta
mau membubarkan DPR-GR yang dikecam karena melibatkan
unsur-unsur PKI, dipertahankannya sistem Demokrasi Parlementer,
dan memprotes pembubaran partai-partai politik. Keinginan Liga
Demokrasi ini disambut antusias masyarakat, baru beberapa bulan saja
dalam pembentukannya sudah memliki beberapa cabang, di antaranya
di Cirebon, Bogor, Makassar, dan Jawa Timur. 346
Dari kalangan militer yang memiliki kesamaan anti-PKI, ada
A.H. Nasution dan Sukendro adalah dua perwira Angkatan Darat
yang secara diam-diam menyokong dibentuknya Liga Demokrasi
dalam rangka membendung pengaruh PKI. Alasannya Angkatan
Darat melihat dari 283 anggota DPR-GR yang diangkat Soekarno, 17
hingga 25 persennya terdiri atas anggota atau simpatisan PKI. Sebagai
contoh, M.H. Lukman dari PKI diangkat jadi wakil ketua DPR-GR
dan D.N. Aidit menjadi wakil ketua MPRS. Selain di dalam kabinet,
PKI telah berada hampir di semua lapisan lembaga pemerintahan.
Dalam perjalanannya, Liga Demokrasi tidak lagi mendapat dukungan
dari kalangan militer karena mereka menuntut dihidupkannya sistem
Demokrasi Liberal. Sebagaimana diketahui bahwa dari kalangan
Militerlah yang mendorong agar Soekarno berani mengambil kebijakan
Ketika kalangan Dekrit 1959, dengan diberlakukannya sistem Demokrasi Terpimpin.
militer tidak lagi Artinya, keinginan Liga Demokrasi, sesungguhnya berlawanan dengan
mendukung kebijakan yang telah diambil oleh kalangan militer sebelum terbentuk
gerakan Liga Liga Demokrasi. Pada awalnya, kalangan militer mendukung Liga
Demokrasi karena ada kesamaan visi, yaitu anti-PKI.
347
Demokrasi, Ketika kalangan militer tidak lagi mendukung gerakan Liga
Liga Demokrasi Demokrasi, Liga Demokrasi mengalami banyak hambatan dalam
mengalami melakukan aktivitasnya berupa perlawanan dari kelompok yang kontra,
banyak hambatan dan penentangan dari para musuh politiknya. Intensitas perlawanan
dan penentangan semakin meningkat, terjadi reaksi-reaksi hampir di
dalam melakukan seluruh kota-kota yang memiliki cabang Liga Demokrasi. Demi menjaga
aktivitasnya ...
346 Ahmad Syafii Maarif, 1996, Islam dan Politik: Teori Belah Bambu Masa Demokrasi Terpimpin
(1959-1965). Jakarta: Gema Insani Press, hlm., 61-64. Lihat juga, http://historiaensiklopedia.
blogspot.com/2009/01/liga-demokrasi.html, diakses, tanggal 10 Oktober 2018, jam 22.00. Pada
awalnya kalangan militer mendukung Liga Demokrasi karena salah satu elemen pendiri Liga
Demokrasi adalah IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia), sebuah organisasi yang
memiliki keterkaitan erat dengan kalangan militer.
347 Zaini Muslim Ahmad, 2013, Sikap Politik Soekarno Terhadap Partai Masyumi 1957-1960, Skripsi,
Semarang: Jurusan Sejarah, Fakultas ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, hlm. 96-98; Lihat
juga, Rosihan Anwar, 1995, Soebadio Sastrosatomo: Pengemban Misi Politik, Jakarta: Grafiti, hlm.,
182.
dpr.go.id 266