Page 381 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 381

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                   daripadanya akan membuat mekanisme system tersebut tidak dapat
                                                   berjalan  lancar  atau  terganggunya  stabilitas  Nasional  yang  pada
                                                   tingkat tertentu dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa
                                                   dan Negara.
                                                         Dalam  rangka  tersebut  demi  kelestarian  dan  pengamalan
                                                   Pancasila  benarbenar  menjadi  kekuatan  sosial  politik  yang
                                                   menggunakan Pancasila sebagai satusatunya azas. Hasil kajian para
                                                   ahli menunjukkan adanya tiga faktor yang berkaitan satu sama lain yang
                                                   dapat mendukung terciptanya stabilitas politik yaitu pertumbuhan
                                                   ekonomi yang memadai, mantapnya perkembangan kebudayaan, baik
                                                   dilihat dari segi struktur maupun proses politik dan peranserta politik
                      Tapi, berkat lobi            dari masyarakat melalui organisasi social politik, kemasyarakatan atau
                          yang intensif            lainnya.
                 antarfraksi, akhirnya                   Bertolak dari hal-hal tersebut di atas, kelima RUU bidang politik
                    jalan buntu dapat              ini merupakan realisasi kehendak rakyat melalui Ketetapan MPR No.
                           diselesaikan.           IVIMPR/1978, Ketetapan MPR No. II/MPR/1983. Ketetapanketetapan
                                                   MPR tersebut telah merupakan langkah maju yang konsepsional untuk
                                                   mengusahakan ma.kin mantapnya kelembagaan, baik dilihat dari segi
                                                   struktur maupun proses politik serta upaya untuk memapankan dan
                                                   memantapkan peranserta politik masyarakat.
                                                         Kelima  RUU  di  bidang  politik  tersebut  sangat  dibutuhkan
                                                   dalam usaha untuk meningkatkan terus pembangunan sosial politik
                                                   dan  dalam  rangka  menumbuh  suburkan  serta  menyempurnakan
                                                   Demokrasi Pancasila. Stabilitas Nasional yang menjadi prasyarat bagi
                                                   tercapainya pembangunan dan Tujuan Nasional jelas memerlukan
                                                   semakin  mantapnya  pranatapranata,  baik  infra  struktur  maupun
                                                   supra struktur dalam kehidupan politik bangsa. Meskipun akhirnya
                                                   RUU  Pemilu  diterima  tanpa  voting,  pembahasannya  cukup  a  lot
                                                   dan pemerintah tidak mengalah pada tuntutan PPP, tetap bertahan
                                                   sehingga  menimbulkan  deadlock.  Tapi,  berkat  lobi  yang  intensif
                                                   antarfraksi, akhirnya jalan buntu dapat diselesaikan.
                                                         Perdebatan  yang  keras  juga  terjadi  dalam  membahas  RUU
                                                   Amandemen Parpol dan Golkar. RUU itu mengusulkan (Pasal 1) agar
                                                   parpol dan Golkar harus berasaskan Pancasila sebagai satu-stunya
                                                   asa bagi orpol. Dan asas itu harus digunakan sebagai dasar kehidupan
                                                   bermasyarakat, berbang, dan bernegara. Dalam kata lain, PPP dan PDI
                                                   tidak boleh menggunakan Pancasila bersamaan dengan ideology lain
                                                   sebagai asas organisasinya. Dalam kasus PDI, berarti menghilangkan
                                                   asas nasionalisme dan dalam PPP juga menghilangkan asas Islam. Jadi,





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   379
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   379                                                                                           11/21/19   18:19
   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386