Page 385 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 385

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                   dengan UndangUndang, khususnya sebagairnana dimaksud pasal 1,
                                                   pasal 2 dan pasal 3 yang menyangkut rnasalah Pemilihan Umum.
                                                         Penyusunan RUU ini selain berlandaskan pada Ketetapanketetapan
                                                   MPR tsb juga Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor II/
                                                   MPR/1983 tentang GarisGaris Besar Haluan Negara, BAB IV Bidang
                                                   Politik huruf c yang berbunyi:


                                                                    “Pemilihan Umum sebagai sarana demokrasi
                                                               Pancasila dilaksanakan setiap lirna tahun dengan
                                                               azas  langsung,  umurn,  bebas  dan  rahasia  yang
                                                               diselenggarakan oleh Presiden/Mandataris Majelis
                    Pemilihan Umum                             Permusyawaratan  Rakyat  dengan  memberikan
                        sebagai sarana                         peranan  secara  lebih  efektif  kepada  organisasi
                             demokrasi                         kekuatan  social  peserta  Pemilihan  Umum  yang

                               Pancasila                       terdiri  dari  Golonga.n  Karya,  Partai  Demokrasi
                  dilaksanakan setiap                          Indonesia,  dan  Partai  Persatuan  Pembangunan
                  lima tahun dengan                            dalam kegiatan pelaksanaan dan pengawasan dari
                        azas langsung,                         tingkat  pusat  sampai  daerah.  Penyelenggaraan
                   umurn, bebas dan                            Pemilihan Umum yang akan datang dilaksanakan
                                                               pada tahun 1987.”
                                  rahasia

                                                         Selanjutnya  Menteri  Dalam  Negeri  H.  Soepardjo  Roestam
                                                   menjelaskan mengenai halhal yang bersifat umum, pokok dan perubahan
                                                   yang penting dalam RUU ini. Hal yang bersifat umurn antara lain; RUU
                                                   ini merupakan perubahan yang ketiga kalinya dari Undangundang
                                                   Pemilihan Umum. Perubahan yang dituangkan dalarn RUU ini tidak
                                                   mengubah dasar pilciran, tujuan, azas dan sistern Pemilihan Umum,
                                                   tetapi bertujuan untuk menyempurnakan UlJ Pemilihan Urnurn sesuai
                                                   dengan perkernbangan’ keadaan. Rakyat mengingat situasi dan kondisi
                                                   khususnya perkembangan jurnlah penduduk.
                                                         Halhal  yang  pokok  dalam  RUU  ini  antara  lain  :  Perubahan
                                                   susunan Anggota MPR adalah mengenai Utusan organisasi kekuatan
                                                   social politik peserta Pemilu dan utusan golongan karya ABRI, yang
                                                   jumlahnya ditentukan berdasarkan imbangan susunan Anggota DPR.
                                                   serta adanya Utusan dari golongangolongan menurut UUD 1945.
                                                         Jumlah Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan
                                                   1000 (seribu) orang yaitu dua kali jumlah Anggota DPR. Jumlah Anggota
                                                   DPR ditetapkan sebaeyak 500 (limaratus orang yang terdiri dari 400
                                                   orang dipilih dan 100 orang diangkat.





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   383
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   383                                                                                           11/21/19   18:19
   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390