Page 382 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 382

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                   dua parpol itu hanya menggunakan Pancasila sebagai basis asasnya.
                                                         F-PP yang terdiri atas unsur NU dan MI (Muslimin Indonesia)
                                                   sangat keras menentang pelarangan untuk tetap berasas Islam karena
                                                   “Islam” adalah sumber ideology kaum muslimin. PPP sebagai partai
                                                   Islam  tempat  menampung  dan  menyuarakan  Islam  mutlak  perlu
                                                   dipertahankan sebagai asas partai. “Ka’bah” sebagai lambing PPP untuk
                                                   mempersatukan umat Islam juga harus dipertahankan. Perubahan
                                                   asas PPP dari Islam menjadi Pancasila secara khusus sangat signifikan.
                   Banyak pengamat                 Tanpa asas Islam, PPP bukan lagi partai Islam. PPP menjadi partai
                          mengatakan               terbuka di mana orang non-Muslim dapat menjadi anggota PPP. Karena
                           bahwa RUU               tekanan pemerintah, F-PP dan pendekatan atas ketua umumnya, DJ
                    amandemen UU                   Naro, yang menurut beberapa sumber adalah orang pemerintah yang
                     pemilu dan RUU                disusupkan untuk memecah PPP, akhirnya partai ini menerima RRU
                    amandemen UU                   tersebut.
                   Parpol dan Golkar                     Banyak pengamat mengatakan bahwa RUU amandemen UU
                           mempunyai               pemilu dan RUU amandemen UU Parpol dan Golkar mempunyai
                              implikasi .          implikasi
                                                         RUU lainnya yang perdebatannya di DPR singkat adalah RUU
                                                   Referendum (UU N0. 5/1985). Ini ditujukan untuk tetap menjamin
                                                   bahwa UUD 1945 tidak dapat bdiubah. Namun, jika MPR bermaksud
                                                   ingin mengubah konstitusi (UUD 1945) itu, polling pendapat umum
                                                   diperlukan. Ini berarti referendum harus dilaksanakan. Dan hasil
                                                   referendum harus dilaporkan ke MPR, dan jika 90% suara menyetujui,
                                                   maka MPR boleh mengubah UUD itu.
                                                         Perdebatan  yang  keras  dan  memakan  waktu  hampir  50
                                                   hari ialah RUU Organisasi Kemasyarakatan (UU No. 8/1985). RUU
                                                   ini  dinilai  paling  kontroversial.  Usulan  pemerintah,  mewajibkan
                                                   ormas  harus  menggunakan  satu  asas,  yakni  Pancasila.  Ormas
                                                   didefinisikan  dalam  RUU  itu  (Pasal  1):  “Ia  (ormas)  dibentuk  oleh
                                                   anggota  masyarakat  warga  Negara  Republik  Indonesia  secara
                                                   sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan
                                                   kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.” RUU ini menyebutkan
                                                   bahwa pemerintah akan membina organisasi-organisasi, dan sebuah
                                                   peraturan  pelaksanaan  yang  terpisah  mengenai  pembinaan  dan
                                                   pengawasan terhadap ormas tersebut akan dibuat. Dalam Pasal 13
                                                   dinyatakan pemerintah dapat membekukan pengurus atau pengurus
                                                   pusat ormas jika ormas itu:
                                                         1.  Melakukan  kegiatan  yang  mengganggu  keamanan  dan
                                                            ketertiban umum;





                                       dpr.go.id   380





         Bab V.indd   380                                                                                           11/21/19   18:19
   377   378   379   380   381   382   383   384   385   386   387