Page 399 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 399

DEWAN PER WAKILAN R AKYAT
                                                                       REPUBLIK  INDONE SIA  PERIODE 1982- 1987



                                                   sampai jumlah penduduk Indonesia 200.000.000 (dua ratus juta) jiwa,
                                                   maka jumlah 500 orang Anggota DPR tetap berlaku. Perhitungan yang
                                                   dibuat Pemerintah sebagai penjabaran TAP MPR No.III tahun 1983
                                                   mengenai jumlah Anggota DPR tersebut disambut baik oleh Fraksifraksi
                                                   DPR. Begitu juga mengenai peninjauan kembali jumlah 1/s Anggota
                                                   MPR dari Golongan Karya ABRl yang diangkat.
                                                         Sedangkan mengenai jumlah maksimum Anggota DPRD tingkat II
                                                   yang tidak ditambah dalam RUU ini dapat dijelaskan bahwa penentuan
                                                   jumlah  Anggota  DPRD  tingkat  II  ditetapkan  dengan  perhitungan
                                                   untuk tiap sekurangkurangnya 10.000 penduduk di daerah tingkat
                                                   II ada seorang wakil. Oleh karena kepadatan penduduk tidak merata
                                                   di seluruh wilayah negara, maka perlu diadakan syarat minimum dan
                                                   maksimum.
                                                         Pendapat Fraksi Karya Pembangunan mengenai penambahan
                                                   jabatan yang tidak dapat dirangkap dengan keanggotaan DPR dan
                                                   DPRD untuk dibahas dalam pernbicaraan tingkat III dapat disetujui
                                                   oleh Pemetintah. Penentuan jumlah anggota Utusan Golongango]
                                                   ongan di MPR sebanyak 100 orang adalah mengingat eksistensi dari
                                                   golongan tersebut yang ada dalam masyarakat dan secara representatif
                                                   aspirasinya perlu ditampung dalam MPR sesuai dengan ketentuan pasal
                           Oleh karena             5 TAP MPR No.Ill tahun 1983.
                             kepadatan                   Dari  Pemandangan  Urnum  yang  telah  disampaikan  Fraksi-
                      penduduk tidak               Fraksi mengenai RUU tentang Perubahan UU tentang Partai Politik
                    merata di seluruh              dan Golongan Karya, dapat diambil kesimpulan oleh Pemerintah
                      wilayah negara,              bahwa ada kesamaan pendapat tentang sumber hukum yaitu TAP II/
                            maka perlu             MPR/1983 tentang GBHN, dan landasan yang sama yaitu UUD 1945
                       diadakan syarat             dan TAP MPR lainnya. Ada pendapat bahwa masih perlu melengkapi

                        minimum dan                kalimat “Menimbang” untuk memperjelas makna apa yang terkandung
                            maksimum.              dalam pasal l ayat (2) yang baru yang menyangkut tentang perlu
                                                   digunakannya  asas  Pancasila  sebagai  satusatunya  asas  dalam
                                                   berbangsa, bemegara dan bermasyarakat, karena fungsi konsiderans
                                                   adalah untuk menggambarkan sejarah perkembangan pemikiran yang
                                                   melatar belakangi lahirnya Undangundang ini.
                                                         Pemerintah sependapat dengan Fraksifraksi rnengenai hal ini,
                                                   tetapi hal ini ditampung dalam Rancangan Penjelasan. Menanggapi
                                                   pendapat Fraksifraksi mengenai kepengurusan Partai Politik dan
                                                   Golongan  Karya  tidak  perlu  diadakan  perubahan.  Mengingat
                                                   kepengurusan  partai  Politik  dan  Golongan  Karya  hanya  sampai
                                                   Daerah Tingkat II, maka wajarlah apabila rapatrapat anggota/kader





                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   397
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab V.indd   397                                                                                           11/21/19   18:19
   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403   404