Page 507 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 507

DPR MENGHAD API  TANTANGAN NA SIONAL  D AN
                                                                        GL OB AL  HINGGA  MA S A   AKHIR ORDE B AR U
                                                                                                      1992 – 1998


                                                   dengan itu, ada empat aspek yang paling menentukan keberhasilan
                                                   itu, yakni aspek peraturan perundang-undangan, aspek kualitas
                                                   penyelenggara pemilu, kualitas OPP, dan kualitas masyarakat itu
                                                   sendiri. Dari satu tekad keberhasilan pemilu itulah, dalam aktivitas
                                                   politik sekarang kita bisa memahami keluarnya peraturan-peraturan
                                                   kampanye, yang mencoba agar pengalaman buruk kampanye
                                                   menjelang pemilu yang lalu-lalu tidak terulang lagi. Justru dalam
                                                   kampanye pemilu 1992, diharapkan semua OPP tidak lagi mengeluarkan
                                                   janji-janji kosong, melainkan suatu program nyata yang bisa dikontrol
                                                   atau ditagih oleh rakyat pemilih nantinya. 374
                                                         Salah satu pembaharuan  dalam pemilu 1992 adalah pelaksanaan
                                                   kampanye didasarkan atas kesepakatan ketiga OPP sendiri.
                                                   Sebelumnya, pelaksanaan kampanye ditentukan oleh panitia pemilihan.
                                                   Di Jawa Barat, ada kesepakatan untuk meniadakan kampanye pada hari
                                                   jum,at dan hari libur nasional. Di Yogyakarta, ada kesepakatan untuk
                                                   membebaskan kawasan wisata dari tanda gambar OPP.
                                                         Ketiga OPP menerjunkan ketua umumnya di Jawa Timur pada
                                                   hari pertama kampanye. di propinsi ini ada 21 juta pemilih dan 62 kursi
                                                   yang di perebutlkan, jumlah terbesar di bandingkan propinsi-propinsi
                                                   lainnya. Kampanye pemilu diwarnai aksi golongan putih (golput),
                                                   golongan yang tidak menyalurkan aspirasinya kepada salah satu OPP.
                                                   Golongan ini mengkampanyekan  “program”  agar masyarakat tidak
                              Salah satu           usah menggunakan hak pilihnya seperti terjadi di Semarang dan

                         pembaharuan               Yogyakarta .
                  dalam pemilu 1992                      Hari pertama kampanye diisi oleh Ismail Hasan Metareum di

                 adalah pelaksanaan                Jawa Timur, basis NU. Maka pengamat politik memperkirakan pada
              kampanye didasarkan                  pemilu 1992 PPP beruhasa menarik kembali dukungan dari NU.
                                                   Namun tanggapan pada hari pertama kampanye itu tidak seperti
                     atas kesepakatan              yang di harapkan. Metareum yang melakukan kampanye di basis PPP
                   ketiga OPP sendiri.             Nyamplungan hanya di sambut sekitar 4.000  pendukung di lapangan
                                                   Banteng, Jakarta. Kampanye PPP yang menampilkan Sri bintang
                                                   Pamungkas dan Hamzah Haz hanya dihadiri sekitar 1.500 pendukung.
                                                   Begitu juga di Gunung Kidul, Yogyakarta, hanya di datangi sekitar 600
                                                   orang. Di beberapa tempat di Sumatra, PPP terpaksa membatalkan
                                                   kampanye karena sedikitnya pendukung. Beberapa masalah terjadi
                                                   dalam kampanye PPP. Di Yogyakarta, massa PPP merusak sekitar 25
                                                   baliho Golkar akibatnya, dewan pimpinan wilayah (DPW) PPP setempat



                                                   374   Op.Cit., Kompas, Sabtu 11 April 1992.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   507
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   507                                                                           11/22/19   6:06 AM
   502   503   504   505   506   507   508   509   510   511   512