Page 52 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 52
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Selain Gaji kehormatan juga diberikan juga tunjangan
untuk para pegawai dengan Golongan II keatas. Namun untuk
persoalan gaji ini juga memiliki beberapa ketentuan yang
dibagi dua, yaitu:
• Dalam Waktu Sidang:
a. Anggota DPR yang menghadiri setengah atau lebih jumlah
sidang yang sudah ditetapkan maka akan mendapatkan
penghasilan penuh.
b. Anggota DPR yang tidak menghadiri rapat yang telah
ditentukan selama satu bulan tidak akan mendapat
penghasilan.
• Dalam Waktu Reses:
Selama masa reses penghasilan dari para Anggota DPR
Selama masa akan tetap dibayarkan secara penuh, dengan catatan ia harus
reses penghasilan masuk lebih dari setengah pada satu bulan sebelum reses.
dari para Anggota Namun dalam kaitan ini. hal ini bisa tidak berlaku jika anggota
DPR akan tetap DPR yang bersangkutan memiliki beberapa alasan, yaitu:
dibayarkan secara a. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dari
dokter, jika sakitnya lebih dari dua hari.
penuh, dengan b. Melakukan tugas yang diberikan oleh negara.
catatan ia harus c. Melakukan tugas sesuai agenda DPR
masuk lebih dari d. Hal-hal lain yang terkait dengan tugas yang telah disetujui
setengah pada satu oleh Pimpinan DPR.
bulan sebelum
reses. 2. Tunjangan Kehormatan
Selain daripada penghasilan berupa gaji para anggota
DPR pada masa ini juga mendapatkan haknya berupa
tunjangan kehormatan yang diberikan khusus pada
aktifitasnya pada jabatan atau kepanitiaan tertentu, yaitu:
a. Untuk Ketua Bagian, Komisi, Panitia Tetap, Panitia Khusus
diberikan Rp. 2.000/bulan.
b. Untuk wakil Ketua Bagian, Komisi, Panitia Tetap, Panitia
Khusus diberikan tunjangan Rp. 1.500/bulan.
c. Untuk Anggota Bagian, Komisi, Panitia Tetap, Panitia
Khusu diberikan Rp. 1.500/bulan.
3. Paket Harian
Paket harian ini seperti uang harian yang diberikan
jika ia melaksanakan tugas baik itu di Jakata maupun diluar
dpr.go.id 44
Bab II.indd 44 11/21/19 20:56