Page 56 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 56

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                         Selain dari struktur mengenai jumlah pimpinan dari DPR, tugas
                                                   dan kewajiban dari pimpinan DPR-GR ini juga harus diperhatikan.
                                                   Hal-hal yang berkaitan dengan aturan mengenai tugas dan kewajiban
                                                   ini telah pula diatur dalam pasal-pasal 7, 8, dan 9 dalam Peraturan
                                                   Tata Tertib DPR-GR (Keputusan DRP-GR No. 10/DPR-GR III 67-68).
                                                   Tetapi mengingat situasi dan kondisi perpolitikan Indonesia sedang
                                                   berada situasi yang kurang baik, maka berpengaruh pula pada tugas
                                                   dan kewajiban yang diemban oleh DPR, terutama hasil penunjukkan
                                                   setelah peristiwa tahun 1965 perlu diadakan sebuah pembaruan
                                                   dalam hal tersebut. Namun demikian hal ini bukanlah sebuah perkara
                  ...DPR menempuh
                   cara musyawarah                 yang mudah, dimana DPR nantinya juga menemui beberapa kesulitan
                                                   termasuk beberapa bentuk protes dari beberapa fraksi partai. Beberapa
                                dengan             fraksi partai tersebut merasa bahwa sususunan pimpinan DPR diatas
                   mempertemukan                   masih memakai skema lama warisan Orde Lama yang sebenarnya

                   para anggota dari               sudah tidak berlaku lagi.
               beberapa fraksi yang                      Selain itu masalah lain muncul dimana adanya pengunduran
                           keberatan...            diri dari salah satu wakil ketua DPR terpilih dari fraksi ABRI yaitu
                                                   Laksda Mursalim, sebelum digantikan oleh Sulistio. SH. Laksda
                                                   Mursalim sebenarnya merupakan salah satu wakil dari fraksi ABRI yang
                                                   terpilih bersama Brigjend. dr. Syarif Thayeb menduduki kursi sebagai
                                                   wakil ketua DPR-RI tahun periode 1967-1971, hanya saja disaat yang
                                                   bersamaan dia juga ditunjuk sebagai Menteri Urusan Tenaga Kerja pada
                                                   Kabinet Pembangunan yang dibuat oleh Soeharto. Masalahnya adalah
                                                   terletak pada tatacara pemilihan wakil yang baru yang mengacu pada
                                                   perotes yang dilakukan oleh beberapa fraksi partai sebelumnya. hal
                                                   ini didasari karena ada beberapa partai yang sejatinya merasa berhak
                                                   untuk menempatkan wakilnya pula dalam struktur pimpinan DPR ini
                                                   seperti PSII, IPKI, dan Partai Muslimin.
                                                         Maka dari itu, untuk menyelesaikan masalah ini, DPR menempuh cara
                                                   musyawarah dengan mempertemukan para anggota dari beberapa fraksi
                                                   yang keberatan dengan masalah ini. dalam rapat tersebut ada beberapa
                                                   usulan yang menjadi materi pokok terkait dengan masalah ini, yaitu:
                                                         •   Posisi yang kosong dalam jabatan tersebut harus diisi
                                                             terlebih dahulu oleh calon dari Karya Pembangunan.
                                                         •   Akan dibentuk sebuah panitia yang khusus mengurusi
                                                             masalah tata-tertib di DPR
                                                         •   Surat dari Laksda Mursalim akan kembali dibacakan dalam
                                                             rapat, dengan tambaha bahwa Fraksi PSII  dan Fraksi IPKI
                                                             mengusulkan agar isinya juga dibahas dalam rapat pleno.





                                       dpr.go.id   48





         Bab II.indd   48                                                                                           11/21/19   20:56
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61