Page 61 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 61

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                   yaitu: pertama, langsung dari dari tubuh militer sendiri, dimana ada
                                                   jatah sekian kursi memang diperuntukkan untuk unsur militer. Dan
                                                   kedua, dari unsur Golongan Karya dimana dari jatah kursi DPR untuk
                                                   Golongan Karya, dimana selain berisi orang-orang yang profesional
                                                   dalam bidang tertentu, hampir setengah dari unsur Golongan Karya
                                                   masih berstatus sebagai militer aktif. 55
                                                           Terlepas dari kontroversi mengenai keterlibatan militer
                                                   dalam bagian ini, terutama masalah dwifungsi ABRI di DPR, kita harus
                                                   memahami pada dasarnya situasi ketika itu memang merupakan
                                                   waktu yang tepat bagi militer di Indonesia tampil dalam kancah

                            ...pertama,            politik. Dimana pasca tahun 1965, figur-figur dari tokoh militer seperti
                        langsung dari              Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, dan lain-lain menjadi populer dimata
                   dari tubuh militer              masyarakat bahkan melebihi elit-elit politik itu sendiri. Oleh sebab
                     sendiri, dimana               itu hal yang sama juga dialami oleh DPR dengan wajah yang baru ini,
                    ada jatah sekian               dimana kemudian ada banyak alokasi kursi diberikan untuk militer.
                                                   Pada bagian ini, akan dibahas beberapa figur dan peranan tokoh-tokoh
                      kursi memang                 dalam DPR antara tahun 1966-1971, tokoh-tokoh ini memiliki peranan
              diperuntukkan untuk                  yang cukup signifikan bagi perkembangan DPR pada periode tersebut.

                        unsur militer.             sebagian memang dari unsur militer dan Golongan Karya, tetapi
                                                   bukan afiliasinya yang coba dilihat tapi bagaimana peranan mereka
                                                   sesungguhnya sebagai komponen internal dalam diri DPR terutama
                                                   dalam hal pengambilan kebijakan dan langkah-langkah yang diambil
                                                   pada masa itu.


                                                         1. Haji Achmad Syaikhu
                                                         Salah satu tokoh penting dalam unsur internal DPR pada periode
                                                   1967-1971 tentu saja adalah ketua dari DPR itu sendiri, yaitu Haji Achmad
                                                   Sjaichu. Dia adalah politisi beraliran Islam yang berafiliasi ke Nahdlatul
                                                   Ulama. Peranannya selama periode tersebut tidak bisa dikesampingkan
                                                   begitu saja, mengingat semua keputusan dan kebijakan dari DPR-GR
                                                   harus melalui persetujuannya sebagai ketua, tentu saja juga menimbang
                                                   dari jajaran pimpinan lain dimana ada 4 wakil ketua dibawah jabatan
                                                   dia sendiri. Oleh sebab itu, tokoh penting ini harus diketahui profil
                                                   dan jejak rekamnya baik sebelum maupun ketika terlibat di Parlemen
                                                   menjadi ketua DPR. Menariknya sebelum masuk pada kancah politik
                                                   dan menjadi pucuk pimpinan DPR, H. Achmad Syaikhu punya karir
                                                   yang bisa dikatakan berliku.


                                                   55   Lihat David Reeves.2013. GOLKAR Sejarah Yang Hilang, Akar Pemikiran dan Dinamika. Depok:
                                                      Komunitas Bambu. Hal: 282-283.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   53
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   53                                                                                           11/21/19   20:56
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66