Page 65 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 65
SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71
konsepsinya yaitu NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Sebenarnya
PKI sendiri punya kedudukan yang tidak lebih baik daripada PNI dan
partai-partai Islam, namun kedekatakan beberapa tokoh elit politiknya
dengan presiden disinyalir memudahkan partai ini dalam situasi politik
kala itu. 59
Achmad Syaikhu sendiri ketika masa Demokrasi Parlementer
tetap berada di parlemen, dan dia menjadi juru bicara parlemen pada
periode tersebut. Banyak kalangan yang menilai bahwa kemampuan
Achmad Syaikhu sebenarnya cukup bagus dalam perpolitikan
Indonesia. Dia dianggap lebih pantas untuk menjadi Menteri Agama
yang ketika itu dijabat oleh saudara tirinya (anak kandung KH. Abdul
Wahab Chasbullah) yaitu Wahid Wahab. Namun masih ada beberapa
golongan dari faksi NU yang masih belum percaya sepenuhnya pada
kemampuan Syaikhu yang ketika itu seringkali dianggap sebagai
Banyak kalangan seorang yang penyendiri.
60
yang menilai Ketegangan antara NU dengan PKI ini kemudian menjurus
bahwa kemampuan pada langkah-langkah NU yang kemudian mendirikan organisasi
Achmad Syaikhu sayap semi-militernya untuk tujuan-tujuan yang sebenarnya tak
sebenarnya cukup terduga atau berjaga-jaga mengingat pengakuan PKI yang memiliki
bagus dalam massa lebih dari 20 juta anggota dan simpatisan yang tersebar dalam
perpolitikan beberapa organiasai underbow-nya. NU kemudian membentuk
Indonesia. BANSER (Barisan Serba Guna), sebuah organisasi yang berawal
dari organisasi kepemudaan NU yaitu ANSOR pada tahun 1964.
Pembentukan ini sebenarnya merupakan langkah antisipatif dari
NU, mengingat cukup brutalnya PKI beserta organisasi-organisasi
underbow-nya terhadap faksi-faksi Islam, terutama di daerah. Hal
inilah yang menjadi alasan balas dendam NU pada PKI pasca peristiwa
G30S tahun 1965. Disamping itu organisasi BANSER ini juga didukung
oleh TNI terutama Angkatan Darat. Bahkan pasca peristiwa tersebut
NU segera mengeluarkan instruksi pada BANSER untuk membantu
tugas ABRI (AD) dalam menyelesaikan permasalahan ini terutama pada
tingkat daerah.
61
Peran penting Achmad Syaikhu mulai terlihat beberapa saat
pasca peristiwa G30S tahun 1965. Pada Tanggal 4 Oktober 1965, 3
hari pasca peristiwa G30S, Ahmad Syaikhu dan H. Djamaluddin, dan
beberapa tokoh politik lain diundang Kolonel Soetjipto yang ketika itu
memangku jabatan sebagai Sekretaris KOTI. Pertemuan itu merupakan
59 Vickers. Op.Cit. Hal: 234-235.
60 Barton & Fealy. Op.Cit. Hal: 50-51.
61 Duta Masyarakat, 7 Oktober 1965.
SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT 57
REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018
Bab II.indd 57 11/21/19 20:56