Page 54 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 54

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN




                                                            d.  Anggota DPR yang berasal dari PNS dan ABRI yang gajinya
                                                               terdapat selisih lebih kecil dengan anggota DPR biasa
                                                               akan dibayarkan selisih dan tunjangan lainnya agar sama
                                                               dengan anggota DPR lainnya.


                                                   2.4. Struktur Pimpinan Dalam DPR-GR

                                                   Tahun 1967-1971
                                                           Dalam peta kekuatan politik diatas, secaranya nyata PKI
                                                   telah dipastikan tersingkir dari panggung perpolitikan Indonesia.
                                                   Indikasi kuat mengarahkan mereka (PKI) sebagai “biang-keladi” dari
                                                   peristiwa 1965. Selain itu hampir setiap anggota partai dan pihak yang
                                                   berafiliasi dengannya mulai diburu oleh ABRI ketika itu. Termasuk juga
                                                   dilingkungan DPR, dimana mereka yang terlibat dan merupakan bagian
                       Pimpinan DPR
                            dan pihak-             dari partai tersebut dicopot dari jabatannya, termasuk semua hak-hak
                                                   yang diterimanya sebagai wakil rakyat. Pimpinan DPR dan pihak-
                      pihak lain yang              pihak lain yang terlibat, terutama kepartaian berusaha untuk kembali
                    terlibat, terutama             mengisi kekuatan DPR yang cukup banyak kehilangan anggotanya,
                             kepartaian            sehingga jumlahnya menjadi cukup timpang. Pada bagian sebelumnya
                      berusaha untuk               telah dijelaskan unsur-unsur politik apa saja yang kemudian menjadi
                     kembali mengisi               pembentuk baru dalam tubuh parlemen di Indonesia pasca tahun 1965.

                        kekuatan DPR               Jumlah anggota DPR yang disepakati pada periode pasca 1965 juga terus
                           yang cukup              bertambah seiring dengan revisi dan reposisi yang ideal untuk masalah
                  banyak kehilangan                jumlah ini. Kesepakatan akhir yang didapatkan mengenai jumlah anggota
                          anggotanya,              DPR ini kemudian adalah berjumlah 414 dengan berbagai unsur yang
                              sehingga             yang terdiri dari golongan nasionalis, Islam, dan juga ABRI yang muncul
                 jumlahnya menjadi                 menjadi kekuatan politik yang dominan pasca peristiwa tahun 1965.
                      cukup timpang.                       Setelah didapati jumlah yang ideal dari parlemen itu sendiri maka
                                                   masalah lain yang menyeruak adalah mengenai masalah struktur, siapa
                                                   saja yang berhak menjadi pimpinan lembaga legislatif dan bagaimana
                                                   struktur pembagian fraksi yang ada. Pada masa ini Partai NU kembali
                                                   mendapatkan posisi yang kuat pasca 1965 disamping ABRI. Oleh sebab
                                                   itu cukup jelas maka pasca tahun 1965 mereka cukup banyak perwakilan
                                                   di DPR  bahkan jumlahnya cukup signifikan jika digabungkan dengan
                                                   partai-partai lain seperti Partai Muslimin dan PSII. Untuk itulah pada
                                                   masa ini, tampuk pimpinan DPR-RI dipegang oleh orang NU.
                                                           Dalam kaitan ini, aturan DPR mengatur mengenai masalah
                                                   pimpinan yang termaktib dalam pasal 7, pasal 8 ayat 2, pasal 9 ayat 1
                                                   dan pasal 11, dimana isinya yaitu:






                                       dpr.go.id   46





         Bab II.indd   46                                                                                           11/21/19   20:56
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59