Page 71 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 71

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                   studi anak-anaknya karena terkendala biaya. Oleh sebab itu pada
                                                   masa kepemimpinannya dalam Kementerian P dan K, Syarif Thayeb
                                                   melakukan serangkaian kebijakan seperti: pembangunan SD Inpres
                                                   di banyak tempat, memberikan keringanan bahkan pembebasan
                                                   uang SPP,  memberi beasiswa sebanyak-banyaknya bagi anak-anak
                                                   Indonesia, serta peningkatan mutu dan standar baik sarana fisik
                                                   sekolah maupun yang terkait dengan perangkat dan bahan ajar.
                                                                                                                 70
                                                   Selain itu kepeduliannya dalam dunia pendidikan juga ia curahkan
                                                   dalam beberapa buku yang dia tulis. Salah satunya terkait dengan sisi
                                                   kepahlawanan tokoh dari tanah kelahirannya yaitu Aceh. Diketahui
                                                   bahwa aceh memiliki cukup banyak pahlawan nasional yang berjuang
                                                   melawan penjajah Belanda terutama pada akhir abad 19 dan awal
                                                   abad 20, seperti: Cut Nya Dien, Teuku Umar, Teuku Ci di Tiro, dll.
                                                   Perang melawan Aceh merupakan salah satu peperangan terbesar
                                                   dan paling banyak memakan biaya bagi Belanda. Belanda sampai harus
                                                   mendaratan orang-orang pintar untuk belajar sturktur masyarakat
                                                   Aceh agar ditemukan kelemahannya dalam peperangan. Syarif Thayeb
                                                   kemudian menuliskan ceirta-cerIta tersbut namun lewat satu figur
                                                   lain dalam cerita mengenai pahlawan wanita di Aceh. 71

                    Untuk bisa masuk                       Tetapi yang paling penting dalam bagian ini adaah bagaimana
                         kedalam DPR,              peranan Syarif Thayeb pada DPR-GR masa transisi atau awal Orde
                                                   Baru diatas. Secara sekilas dia memang familiar sekali pada bidang
                         Syarif Thayeb             pendidikan, namun juga ada peranan yang dilakukannya pada saat di
                 menggunakan kursi                 Parlemen. Syarif Thayeb juga menduduki posisi yang cukup strategis
               dari Golongan Karya,                di Parlemen dimana dia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua DPR

               partai atau faksi yang              antara tahun 1966-1971. Syarif Thayeb menduduki kursi Wakil Ketua
                     ketika itu sedang             DPR ketika keadaan DPR kurang stabil dan cenderung tidak harmonis
                 naik daun terutama                pasca G30S. oleh karenanya bersama dengan para elit dan anggota
                    pada tahun 1966.               DPR yang lain, harus ada solusi terhadap masalah pelik yang dihadapi
                                                   oleh DPR ketika itu.
                                                           Golongan Karya pada dasarnya adalah golongan yang berisi
                                                   orang-orang dari kemampuan profesi tertentu, namun juga banyak diisi
                                                   oleh mereka dari faksi militer. Maka dalam kaitan ini, Syarif Thayeb
                                                   punya keunggulan pada keduanya, secara profesi akademis dia adalah
                                                   mantan menteri dan mantan rektor, selain itu bidang keilmuannya
                                                   dalam dunia kedokteran dan cukup teruji dengan menduduki beberapa
                                                   jabatan-jabatan yang berkenaan dengan bidang keilmuan tersebut.

                                                   70   Ibid, Hal: 6-12.
                                                   71   Syarif Thayeb, dkk. 1987. Pocut Meurab Intan Srikandi Nasional dari Tanah Rencong. Jakarta:
                                                      Yayasan TP.Aceh.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   63
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   63                                                                                           11/21/19   20:56
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76