Page 95 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 95

SEJ AR AH D AN PER ANAN DPR-GR 1967 - 19 71



                                                   jumlahnya tentu sangat kecil. Sedangkan sistem distrik bagi partai kecil
                                                   memupus harapan mereka untuk dapat sebuah kursi yang mewakili
                                                   distrik tertentu, mengingat konsentrasi massa yang telah disinggung
                                                   sebelumnya. 107
                                                           Dalam permasalah PEMILU, ada beberapa sistem yang menjadi
                                                   rujukan bagi penyelenggara Pemilu (pemerintah) untuk diterapkan
                                                   di negaranya. Pertama, ada sistem pemilu yang berdasarkan distrik,
                                                   dimana sistem ini mengacu pada persebaran suara sesuai yang menang
                                                   dalam satu distrik. Dalam kaitan ini, dalam satu distrik ada satu yang
                                                   mewakili dalam parlemen, misalnya dalam sebuah negara ada sekitar 60
                                                   distrik, maka wakil rakyat yang duduk dalam parlemen juga berjumlah
                                                   60. Kelemahan dari sistem ini tidak menghiraukan perbedaan jumlah
                                                   penduduk dalam sebuah distrik, misalnya walaupun distrik A jumlah
                                                   penduduknya lima kali lebih besar dari jumlah penduduk distrik B, maka
                                                   jumlah wakil rakyat yang mewakili distrik A tetap satu sama dengan
                                                   distrik B. Sedangkan sistem yang kedua adalah sistem representatif
                                                   atau proporsional, sistem ini lebih mengacu pada jumlah suara tertentu
                                                   yang mewakili sebuah wilayah. Jadi sebuah wilayah bisa diwakili oleh
                                                   lebih satu orang wakil rakyat karena mengacu pada jumlah pemilih
                                                   atau juga bisa digabung dengan suara dari wilayah lainnya. Sistem
                                                   representatif agak memberikan peluang bagi partai kecil untuk tetap
                                                   mempunyai anggota parlemen.  108
                                                         Perbincangan dan perdebatan di DPR-GR membahas mengenai
                                                   PEMILU ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan alot. Oleh
                         Pertama, ada              sebab itu PEMILU yang direncanakan berlangsung sekitar tahun 1968,
                 sistem pemilu yang                namun karena hal tersebut maka diundur. Bahkan diundur hingga lewat
                 berdasarkan distrik,              dari tahun tersebut, mengingat ada persoalan teknis yang juga harus
                   dimana sistem ini               diselesaikan setelah undang-undang rampung di buat pada tahun
                       mengacu pada                1969. Pemilu baru terlaksana pada tahun 1971, setelah segala hal yang
                    persebaran suara               menyangkut masalah teknis juga selesai. Perdebatan yang alot ini juga
               sesuai yang menang                  terjadi sejak undang-undang berada dalam tahap rancangan pengajuan

                   dalam satu distrik.             atau Rencana Undang-undang (RUU). Pihak-pihak yang terutama
                                                   memiliki perbedaan pendapat adalah golongan kepartaian seperti PNI
                                                   dan NU yang merupakan partai besar dengan pihak ABRI. Seperti yang
                                                   telah disinggung sebelumnya salah satu masalah pelik yang menjadi
                                                   perdebatan antar golongan tersebut adalah masalah sistem PEMILU.



                                                   107   Lihat Anwar. 1992. Op.Cit. Hal: 53.
                                                   108   Lihat Eep Saefullah Fatah. 1998. Catatan-catatan atas gagalnya Politik Orde Baru. Yogyakarta:
                                                      Pustaka Pelajar. Hal: 99-101.




                           SEJARAH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT   87
                             REPUBLIK INDONESIA 1918 – 2018




         Bab II.indd   87                                                                                           11/21/19   20:56
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100