Page 123 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 123

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                                           adalah kata kunci yang menunjukkan ciri utama
                                                           Kabinet Wilopo. Ketika itu Dr. Sumitro kembali
           Presiden Soekarno                               ke kabinet sebagai Menteri Keuangan.
           menyatakan dengan                               Upaya  paling  spektakuler  dalam  ekonomi  yang

           tegas bahwa akan                                dilakukan  adalah  terkait  dengan  rasionalisasi
                                                           tentara. Faksi konservatif di dalam tentara dikom-
           ada pemilu sesegera                             binasikan  dengan  unsur  politik  konservatif  un-

           mungkin. Ia juga                                tuk menentang upaya renovasi, mengakibatkan
                                                           upaya gagal pada pihak pendukung rasionalisasi
           berujar bahwa ia tidak                          untuk memaksa masalah ini dengan mengguna-
           bisa membubarkan                                kan senjata, nantinya pada Oktober 1952. Upaya
                                                           itu gagal, dan hasilnya adalah bencana bagi para
           parlemen seperti itu,                           pendukung rasionalisasi, dan pukulan bagi pim-

           dan apabila rakyat                              pinan kabinet dan pendukung mereka juga.

           meminta presiden                                Salah satu akibat dari kebijakan itu, pada pagi
           untuk melakukannya,                             hari 17 Oktober, sebuah demonstrasi mengejut-

           hal itu berarti                                 kan dimulai di jalan-jalan di Jakarta. Sekelom-
                                                           pok orang, yang diperkirakan terdiri dari 5.000
           memintanya menjadi                              pria,  masuk  ke  gedung  parlemen  dan  menye-

           seorang diktator.                               rukan “Parlemen Bukan Kedai Kopi”. Dari sana
                                                           mereka  bergerak  di  sekitar  Kota,  memajang
                                                           spanduk-spanduk  yang  dilukis  dengan  baik,
                                                           yang menuntut pembubaran parlemen dan pe-
                                                           nyelenggaraan pemilihan umum.


                                      Kerumunan  sejumlah  30.000  orang  berdemonstrasi  di  depan  rumah
                                      Presiden. Dalam pidato yang luar biasa, Presiden Soekarno memarahi
                                      dan  menenangkan  mereka.  Presiden  Soekarno  menyatakan  dengan
                                      tegas bahwa akan ada pemilu sesegera mungkin. Ia juga berujar bah-
                                      wa ia tidak bisa membubarkan parlemen seperti itu, dan apabila rak-
                                      yat meminta Presiden untuk melakukannya, hal itu berarti memintanya
                                      menjadi seorang diktator.

                                      Pembubaran  DPR  adalah  salah  satu  isu  dalam  Peristiwa  17  Oktober
                                      1952.  Dalam  situasi  kebingungan  dan  adanya  guncangan  komando
                                      berikutnya, parlemen secara jelas dapat menegaskan kembali prinsip
                                      kontrol sipil atas militer.


                                      Hal itu juga menjadi tantangan bagi para politisi untuk segera melaksa-
                                      nakan pemilihan umum dalam jangka waktu yang singkat. Kemudian,




           116
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128