Page 128 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 128
UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
(1950-1960)
Dari perolehan kursi di DPR, PKI meskipun me-
nempati posisi ke-4 terbesar dalam parlemen,
tapi tidak berhasil menempatkan wakilnya se-
bagai pimpinan DPR. Dinamika politik yang ber- Rapat yang
kembang saat itu justru menguntungkan PSII. diselenggarakan oleh
PSII yang hanya memiliki 8 wakil di parlemen
berhasil menempatkan Arudji Kartawinata se- "seksi" bisa dihadiri
bagai salah satu pimpinan DPR, sebagai Wakil oleh menteri, atas
Ketua II.
undangan Ketua DPR,
Sebagaimana disebutkan di atas, DPR hasil pe- untuk membicarakan
milu memiliki 10 seksi. Istilah “seksi” itu dalam suatu hal. Rapat ini
DPR saat ini disebut “komisi”. Proses pemilihan
anggota seksi ditunjuk oleh DPR setelah mende- dinamakan rapat
ngar permintaan fraksi-fraksi dan anggota-ang- kerja.
gota perorangan. Ketua seksi dipilih oleh ang-
gota-anggota seksi yang bersangkutan dalam
rapat pertama dalam satu masa sidang.
Adapun tugas seksi adalah mengawasi kebijakan pemerintah sesuai
dengan bidang yang menjadi tugasnya. Rapat yang diselenggarakan
oleh seksi bisa dihadiri oleh menteri, atas undangan Ketua DPR, untuk
membicarakan suatu hal. Rapat ini dinamakan rapat kerja. Di samping
menggelar rapat kerja, seksi-seksi juga bisa menyelenggarakan rapat
sendiri tanpa dihadiri menteri atau utusan pemerintah. Hasil dari pem-
bicaraan rapat seksi dibawa ke rapat pleno untuk diambil keputusan.
dpr.go.id 121