Page 130 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 130
UPAYA MENYATUKAN KEMBALI REPUBLIK INDONESIA
(1950-1960)
in itu, dalam periode ini Indonesia berhasil menyelenggarakan perhela-
tan besar dengan menggalang solidaritas negara-negara dunia ketiga
di Asia dan Afrika melalui Konferensi Asia-Afrika yang diselenggarakan
pada April 1955 di Bandung. Peristiwa itu secara tidak langsung telah
meningkatkan prestise dan peran Indonesia di kancah perpolitikan in-
ternasional.
Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA)
menghasilkan momentum penting dalam lans-
kap politik internasional yang berdampak sig-
nifikan pada politik dalam negeri Indonesia. DPR sebagai
Salah satunya adalah meningkatnya dukungan
internasional terhadap perjuangan Indonesia penyambung aspirasi
untuk “merebut” kembali Irian Barat dari tangan rakyat sekaligus
Belanda. Selain itu, KAA sedikit banyak dapat mitra pemerintah ikut
“menengahi” dan “menenangkan” hubungan
diplomatik di antara beberapa negara Asia yang pula berperan aktif
sudah telanjur terlibat dalam Perang Dingin de- dalam mengontrol dan
ngan ikut menjadi bagian dari blok-blok yang
dikembangan Amerika Serikat dkk (Blok Barat) mendukung kebijakan
serta Uni Soviet (Blok Timur).
politik luar negeri
Hatta ketika menjadi Perdana Menteri Republik Indonesia, termasuk
Indonesia Serikat memutuskan agar Indonesia penyelesaian masalah
tidak ikut blok mana pun tapi tetap aktif dalam
politik perdamaian dunia, yang kemudian dike- Irian Barat agar
nal dengan “Politik Bebas Aktif”. Dan DPR seba- secepatnya kembali ke
gai penyambung aspirasi rakyat sekaligus mitra
pemerintah ikut pula berperan aktif dalam me- pangkuan Indonesia.
ngontrol dan mendukung kebijakan politik luar
negeri Indonesia, termasuk penyelesaian ma-
salah Irian Barat agar secepatnya kembali ke
pangkuan Indonesia.
Berbagai persoalan yang dihadapi pemerintah dan negara seperti ma-
salah ekonomi (perdagangan, pelayaran) juga mendapat sorotan pen-
ting dari DPR. Selain itu, pada periode ini, khususnya pada 1958, In-
donesia sebagai negara kesatuan mendapat ujian yang berat dengan
terjadinya berbagai pemberontakan yang merongrong kewibawaan
pemerintah pusat dan mengancam eksistensi negeri ini. Di sini terlihat
bagaimana DPR memposisikan diri dalam penyelesaian berbagai per-
masalahan krusial tersebut.
dpr.go.id 123