Page 257 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 257

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                        1.  Pemisahan pimpinan DPR dan pimpinan MPR dengan tujuan DPR
                                          akan mandiri dalam setiap pengambilan keputusan.
                                        2. Penghapusan lembaga Recall. Penghapusan lembaga ini membu-
                                          at anggota DPR tidak dapat diberhentikan karena alasan politis.

                                        3. Lembaga  legislatif  dapat  menjalankan  fungsinya  yakni  legisla-
                                          si, pengawasan dan penetapan anggaran secara optimal. Selain
                                          itu, DPR juga mendapatkan dua hak baru, yakni mengajukan atau
                                          menganjurkan seseorang untuk mengisi jabatan tertentu jika di-
                                          tentukan oleh suatu peraturan perundang-undangan dan menen-
                                          tukan anggaran DPR.


                                                           Selanjutnya  untuk  mengoptimalkan  hak-hak
                                                           Dewan,  perubahan  atas  Peraturan  Tata  Tertib
                                                           DPR  dilakukan  dengan  tujuan  untuk  memu-
          Hubungan antara DPR                              dahkan  prosedur  pelaksanaan  hak-hak  DPR.

          dan lembaga eksekutif,                           Salah  satu  perubahan  yang  signifikan  adalah,
                                                           jika dalam tata tertib sebelumnya harus ada se-
          khususnya presiden,                              tidaknya 20 tanda tangan yang mewakili lebih
          dalam sejarah Indonesia                          dari satu fraksi untuk mengajukan hak memin-

          mengalami pasang-surut                           ta keterangan kepada pemerintah, maka dalam
                                                           tata tertib baru cukup sebanyak 10 tanda tangan
          dan terkadang diwarnai                           tanpa harus mempertimbangkan jumlah fraksi.

          dengan ketegangan.                               Dengan  semua  kewenangannya,  DPR  setelah
                                                           reformasi mulai memperlihatkan kembali peran-
                                                           nya dalam sistem politik Indonesia. Hubungan
                                                           antara DPR dan lembaga eksekutif, khususnya
                                                           presiden,  dalam  sejarah  Indonesia  mengalami
                                      pasang-surut dan terkadang diwarnai dengan ketegangan. Pada masa
                                      reformasi, ketegangan antara DPR dan pemerintah terlihat jelas pada
                                      masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.


                                      Ketegangan konkret antara Presiden dan DPR yang kemudian berim-
                                      bas pada masalah politik adalah pemberhentian Laksamana Sukardi
                                      sebagai Menteri Penanaman Modal serta Jusuf Kalla sebagai Men-
                                      teri Perindustrian dan Perdagangan. Pemberhentian tersebut memi-
                                      cu reaksi keras beberapa partai politik di DPR, terutama partai yang
                                      merekomendasikan kedua tokoh itu sebagai menteri. Reaksi tersebut
                                      kemudian bermuara pada digunakannya hak interpelasi.







           250
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262