Page 262 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 262

DINAMIKA DAN PERANAN DPR-RI DALAM MEMPERBAIKI
                                                                                  KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI (1998-2018)





                  sejarah demokrasi. Bahkan sistem alokasi kursi DPR juga dianggap se-
                  bagai yang paling rumit di dunia.

                  UU  Pemilu  menetapkan  bahwa  peserta  pemilu  untuk  memilih  calon
                  anggota legislatif adalah partai politik dan bukan perorangan. Berbeda
                  dengan pemilu yang memilih anggota DPD yang adalah perorangan.


                  Setelah  pemilu  legislatif,  praktik  demokrasi  di  Indonesia  mencapai
                  tonggak sejarah baru. Untuk pertama kali dalam sejarah politik mo-
                  dern di negeri ini, seorang presiden akan dipilih langsung oleh rakyat.
                  Implikasinya, sang presiden merupakan satu-satunya orang di negeri
                  ini yang dipilih melalui konstituensi nasional.








































                  Dalam pelaksanaan Pemilu 2004 setidaknya ada tiga harapan yang di-            Gambar Surat Suara pada
                  gantungkan pada proses pemilihan langsung ini. Pertama, Indonesia             Pemilihan Presiden 2004.
                  akan benar-benar menganut sistem presidensial. Kedua, presiden ter-          (sumber : https://www.kpu-
                                                                                                     bantenprov.go.id)
                  pilih akan memiliki legitimasi kekuasaan yang jauh lebih kuat daripada
                  presiden  sebelumnya.  Ketiga,  wibawa  politik  seorang  presiden  tidak
                  lagi bergantung pada lembaga legislatif, yang dalam sistem lama ada
                  pada MPR, tetapi langsung pada rakyat Indonesia.







                    dpr.go.id                                                                              255
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267