Page 26 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 26
DARI VOLKSRAAD
KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT (1917-1949)
kurangnya 39 anggota. Pemilihannya sebagai berikut:
1. Ketua diangkat oleh Ratu;
2. Sembilan belas anggota dipilih oleh anggota Dewan Daerah dan
Dewan Kota; di antara mereka sepuluh orang berasal dari kalang-
an pribumi dan sembilan orang lainnya adalah orang Eropa.
Soal terbentuknya Volksraad waktu itu, J.J. Schrieke, Wakil Panitera Raad Sidang Volksraad, c. 1924/1925.
van Justitie (Dewan Kehakiman) Batavia, menulis sebuah catatan dalam (Sumber: KITLV 116908)
bahasa Melayu untuk para priayi. Ia menekankan kaitan antara pem-
bentukan Volksraad dengan persamaan hak menurut gagasan Politik
Etis. Ia menunjukkan bahwa dewan-dewan setempat, yang merupakan
tempat bagi calon anggota Volksraad, di waktu yang akan datang akan
lebih dikuasai oleh pegawai pemerintah, dan hal itu harus diubah. Jika
Volksraad dikendalikan oleh para pejabat, maka Volksraad hanya akan
menjadi suatu kegagalan dalam konteks perwakilan.
Berita pengesahan undang-undang didirikannya Volksraad oleh Staten
Generaal telah sampai ke Hindia-Belanda sebelum delegasi kembali
dari Belanda. Kabar yang menarik perhatian penduduk pribumi adalah
dalam parlemen baru tersebut akan ada 15 anggota dari kalangan pri-
bumi, dengan perincian 10 anggota dipilih dan 5 anggota diangkat dari
38 anggota keseluruhan.
dpr.go.id 19