Page 32 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 32

DARI VOLKSRAAD
                                                                                      KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT (1917-1949)





                  Mosi Cokroaminoto lahir karena ketidakjelasan rencana pedoman Pe-
                  merintah Kolonial Hindia-Belanda. Hal-hal yang tidak jelas antara lain
                  mengenai  batasnya  dan  bagaimana  bentuk  perubahan-perubahan
                  yang akan dilaksanakan bersama-sama tersebut.


                  Pada 2 Desember 1918, pemerintah hanya memberikan tanggapan tan-
                  pa dapat memberikan jawaban atas mosi tersebut. Pemerintah tidak
                  mau  dianggap  mendahului  pekerjaan  yang  akan  dilaksanakan  oleh
                  sebuah komisi yang dibentuk. Penjelasan peme-
                  rintah  mengenai  November-verklaring  menim-
                  bulkan  kecurigaan  bahwa  November-verklaring
                  atau November-belofte lahir karena situasi kalut
                  internasional dan kekhawatiran situasi tersebut        Selain mengajukan
                  terjadi juga di Belanda.                               usulan, anggota


                  Dalam  masa  persidangan  pertama  pada  1918,         Volksraad juga dapat
                  para anggota Volksraad mengajukan voorstellen          mengajukan amendment
                  (usulan).  Tercatat  ada  13  usulan  yang  diajukan
                  oleh anggota Volksraad. Para anggota Volksraad         (amendemen).
                  dari kalangan bumiputra juga memberikan usul-          Tercatat pada 1918,
                  an. Dari 13 usulan, sembilan diajukan oleh ang-
                  gota Volksraad dari kalangan bumiputra.                ada setidaknya 50
                                                                         amendemen, sementara

                  Selain mengajukan usulan, anggota Volksraad            di tahun 1919 hanya
                  juga dapat mengajukan amendment (amende-
                  men).  Tercatat  pada  1918,  ada  setidaknya  50      sekitar 13 amendemen.
                  amendemen,  sementara  di  tahun  1919  hanya
                  sekitar  13  amendemen.  Dalam  tahun  persi-
                  dangan 1918-1919, tercatat ada 22 mosi dengan
                  berbagai persoalan yang diajukan oleh anggota
                  Volksraad. Dapat dikatakan masalah yang diajukan sangat beragam,
                  mulai dari pertanian, pajak, perusahaan pemerintah, heeren diensten
                  (kerja  wajib),  imigran,  hak  pilih,  pendidikan,  peraturan  pemerintah,
                  transportasi, hingga kesehatan.

                  Misalnya  saja  ketika  Achmad  Jayadiningrat,  yang  merupakan  wakil
                  Ikatan Para Bupati, beserta Labberton mengajukan mosi untuk meng-
                  gunakan bahasa Melayu selain bahasa Belanda sebagai bahasa res-
                  mi dalam persidangan di Volksraad. Setelah Gubernur Jenderal setuju
                  dan mayoritas hasil pemungutan suara menyetujui Mosi Jayadiningrat,
                  bahasa Melayu pun digunakan dalam sidang Volksraad, selain bahasa
                  Belanda.





                    dpr.go.id                                                                               25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37