Page 43 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 43
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Kunjungan Thamrin dan R.A.A.
Kusumo Utoyo ke Medan pada Suhu perdebatan tentang mayoritas pribumi di Volksraad meningkat
bulan Mei 1930, sehubungan dengan duduknya M.H. Thamrin sebagai ketua Comite voor de Inlan-
dengan Fonds Nasional.
dsche Meerderheid in de Volksraad (Komite bagi Mayoritas Pribumi di
(Sumber: https://niadilova. Volksraad). Usulan tentang “mayoritas pribumi” di Volksraad, menu-
wordpress.com;
mengutip Pandji Pustaka, No. 3, 30 rut Thamrin, dirumuskan terlalu terburu-buru. Dan ketika para anggo-
Mei 1930, hlm. 685)
ta dari golongan sosialis menyetujui usul itu, Thamrin justru kurang
setuju.
Pada waktu itu jumlah anggota Dewan dari hasil pemilihan sangat se-
dikit. Misalnya, pada 1924, di Jawa jumlah anggota terpilih kurang lebih
700 orang, di antaranya hanya 169 orang dari kalangan pribumi. Dari
jumlah tersebut sekitar 70 orang dari golongan priayi seperti bupati,
dan sisanya sebagian besar anggota pangreh praja. Tekanan dari ka-
langan priayi atas proses pemilihan wakil-wakil dari golongan pribumi
sangat kuat dan tidak dapat dihindarkan. Kebanyakan anggota pribumi
di Volksraad, jika bukan pejabat, dapat dipastikan berhaluan nasional
moderat seperti Thamrin dkk.
Pada periode persidangan yang kedua, ketiga, dan keempat—yang di-
selenggarakan pada 1921-1931—kelompok yang mendominasi dari ka-
langan pribumi adalah PEB. Sedangkan dalam persidangan Volksraad
36