Page 28 - MAJALAH 167
P. 28
Legislasi
RUU SSKCKR
Tolak Ukur Kemajuan
Intelektual Bangsa
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu terus
berlangsung, hal ini menjadi salah satu dasar direvisinya Undang-Undang Nomor 4
tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam (UU SSKCKR) yang dinilai
sudah tidak relevan dengan kemajuan zaman.
anggal 7 Desember 2017 kebudayaan nasional,” ungkap hadapan sidang paripurna DPR
RUU SSKCKR disahkan Ketua Panitia Kerja RUU SSKCKR, menyebut ada enam hal penting
dalam rapat Paripurna Sutan Adil Hendra beberapa waktu dari UU tersebut.
Tsebagai usul inisiatif DPR. lalu. Pertama, Hetifah menyebut
Proses pembahasan RUU tentang bahwa Karya Cetak dan Karya
SSKCKR secara efektif berjalan RUU SSKCKR Resmi Rekam merupakan hasil budaya
selama dua kali masa sidang, Disahkan DPR Bangsa.
diiringi beberapa dinamika dalam Dewan Perwakilan Rakyat “Dalam RUU ini ditegaskan
pembahasan, akhirnya RUU menggelar rapat paripurna dengan bahwa Karya Cetak dan Karya
disahkan menjadi Undang-Undang salah satu agenda mengesahkan Rekam merupakan hasil budaya
SSKCKR dalam Rapat Paripuna Rancangan Undang-Undang bangsa yang memiliki peran
tanggal 3 Desember 2018. tentang Serah Simpan Karya Reka penting sebagai salah satu tolak
Revisi UU SSKCKR pada Karya Cetak (RUU SSKCKR) menjadi ukur kemajuan intelektual bangsa,
dasarnya hadir dengan semangat Undang-Undang. referensi dalam bidang pendidikan,
untuk menghimpun Karya Cetak UU SSKCKR ini memiliki arti pengembangan ilmu pengetahuan
dan Karya Rekam sebagai hasil penting bagi masyarakat. Wakil dan teknologi, penelitian dan
budaya bangsa yang memiliki Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah penyebaran informasi, dan
kedudukan strategis sebagai koleksi Sjaifudian yang membacakan pelestarian kebudayaan nasional,
nasional dan perlu dilestarikan laporan hasil pembahasan di serta merupakan alat telusur
untuk menunjang pembangunan
bangsa melalui pendidikan,
penelitian serta pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu pengaturan dalam
RUU itu dilaksanakan sebagai
upaya menyelamatkan Karya
Cetak dan Karya Rekam dari
ancaman kerusakan atau bahaya
yang disebabkan oleh alam atau
perbuatan manusia.
“Sebuah Karya Cetak dan
Karya Rekam secara keseluruhan
merupakan potensi nasional yang
perlu dilindungi dan dilestarikan
sebagai kekayaan intelektual
bangsa Indonesia, referensi dalam
pendidikan, pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, FOTO : ANDRI/IW
penelitian dan penyebaran
informasi dan pelestarian Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian
28 PARLEMENTARIA 167 XLVIII 2018