Page 36 - MAJALAH 103
P. 36

PENGAWASAN






















                             MORATORIUM HUTAN


                     LANGKAH AWAL LINDUNGI


                                HUTAN INDONESIA




            Pemerintah Indonesia akhirnya memperpanjang kebijakan moratorium hutan hingga dua tahun ke depan
           seiring diterbitkannya Instruksi Presiden No.6 tahun 2013 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan
           Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.



               erpanjangan  kebijakan  Kementerian Kehutanan mencapai          Moratorium hutan yang ditetapkan
               m o r a t o r i u m   h u t a n ,  Rp. 30 triliun per tahun. Perkiraan  pada 20 Mei 2011 telah berakhir
           Pmerupakan  salah  satu  lainnya bahkan menyebutkan nilai  sejak 20 Mei 2013. Kemudian pada
         bentuk langkah pemerintah untuk  kerugiannya  mencapai  setara  4  tanggal 13 Mei 2013, Pemerintah
         mencegah  kerusakan  hutan  di  milyar USD per tahun.               akhirnya memperpanjang kebijakan
         berbagai daerah. Kita akui bahwa                                    moratorium hutan hingga dua tahun
         kerusakan hutan di Indonesia bukan   Selain itu, lahirnya moratorium  ke  depan  seiring  diterbitkannya
         hanya  terjadi  karena  deforestasi  hutan  melalui  Instruksi  Presiden  Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun
         tetapi juga oleh praktik pencurian  Nomor  10  Tahun  2011  juga  2013  Penundaan  Pemberian  Izin
         kayu.                             merupakan  jawaban  pemerintah  Baru  dan  Penyempurnaan  Tata
                                           atas tuntutan berbagai pihak untuk  Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan
           Saat ini diperkirakan lebih dari  menurunkan emisi karbon hingga  Gambut.
         51 juta m  kayu bulat per tahun  26% pada tahun 2020 mendatang
                   3
         dihasilkan dari kegiatan pencurian  sebagai upaya penyelamatan dunia   “Moratorium  ini  merupakan
         kayu. Pencurian kayu di Indonesia  dari pemanasan global.           bentuk komitmen politik Indonesia
         terjadi  di  berbagai  lokasi  hutan,                               terhadap dunia bahwa kita harus
         terutama  di  lokasi  bekas  areal   Inpres No.10 Tahun 2011 tentang  menjaga ekosistem dan lingkungan
         tebangan (logged­over area) Hak  Penundaan Pemberian Izin Baru dan  dalam  melestarikan  hutan,”ujar
         Pengusahaan  Hutan  (HPH)  yang  Penyempurnaan Tata Kelola Hutan  Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman
         sudah  tersedia  jaringan  jalan  Alam  Primer  dan  Lahan  Gambut  Subagyo kepada Parlementaria, di
         angkutan  kayu  (logging  road  yang dilampiri dengan Peta Indikatif  DPR RI.
         network).                         Penundaan Izin Baru (PIPIB) telah
                                           mengidentifikasikan  luas  Lahan    Menurutnya, kerusakan hutan juga
           Potensi kayu komersial di lokasi  Hutan Primer dan Lahan Gambut  banyak terjadi karena banyaknya
         bekas tebangan HPH (diameter 30  seluas  45,51  Juta  hektar  yang  tumpang tindih beberapa peraturan
         cm up) diperkirakan rata­rata kurang  terdiri dari 41,02 Juta hektar Hutan  perundang­undangan dan akibat
         dari 40 m  per hektar. Total kerugian  Primer dan 4,49 juta hektar Lahan  penerapan otonomi daerah yang
                  3
         ekonomi akibat praktik pencurian  Gambut.                           serampangan.
         kayu di Indonesia diperkirakan oleh


          36 PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41