Page 11 - MAJALAH 148
P. 11

Foto: Dok.pri/iw




            Petani sedang bercocoktanam dilahan

            daerah dalam melaksanakan reforma   sertifikasi  tanah  mungkin  baru  bisa   dituduh mengambil pungutan liar. Ini
            agraria.  Mengingat  luasnya bidang   rampung secara sempurna setelah 132   jadi masalah lagi di lapangan. Komisi II
            tanah, Pemda  sampai kekurangan   tahun, kalau juru ukurnya cuma  2-3   sedang bahas regulasi menyangkut hal
            tenaga juru  ukur.  Menanggapi  hal   orang,” keluhnya.            ini,” ungkap Arteria lebih lanjut.
            ini, Arteria menjelaskan,  Komisi II   Tidak hanya mendesak penambahan   Tujuan regulasi itu untuk membuat
            sudah mendesak  Kementerian  ATR,   juru  ukur,  Komisi II juga menyetujui   para kepala desa nyaman bekerja untuk
            agar sekolah kedinasan juru  ukur  di   anggaran pembelian alat canggih untuk   membantu pemerintah mengejar target.
            Yogyakarta ditambah.              mendata bidang tanah yang harganya   Identifikasi lahan pasti harus dilakukan.
               Arteria berharap, lulusan juru ukur   sangat mahal. Alat canggih itu  untuk   Tanah  terlantar yang berstatus  HGU
            harus  lebih banyak, tidak  cuma  50   mengatasi kendala  teknis. “Itu  sikap   dan  HGB  diidentifikasi,  mana  saja
            atau 100 lulusan. Kini, tiap kabupaten   politik dari  bidang anggaran  Komisi   yang  bisa diredistribusi.  Tetapi,  tanah
            kota membutuhkan banyak juru ukur.   II,” ucap Arteria.  Ditambahkannya,   HGU dan HGB tidak mudah dilepas
            Bila tidak  ditambah, mungkin satu   masyarakat yang  tanahnya masuk   oleh korporasi pemiliknya. Identifikasi
            kabupaten baru rampung  mengukur   TORA harus mengetahui  bahwa    lain adalah  lahan  hutan yang bisa
            dan  mendistribusikan  sertifikatnya   sertifikatnya memang gratis. Tapi, biaya   redistribusi.  Namun,  bila lahan ini
            100  tahun kemudian.  Bila  belum  ada   patok,  materai,  dan honor  juru  ukur   diredistribusi  bisa  menimbulkan
            penambahan,  maka juru ukur swasta   tetap bayar.                  kecaman dunia, karena menyusutkan
            bisa dikerahkan.  Semua ini untuk   Program  sertifikasi  tanah  bagi   areal hutan sebagai paru-paru dunia.
            mengejar target.                  masyarakat  ini,  popular  juga disebut   “Selama ini kita banyak dapat donor
               “Kita  punya 534 kabupaten kota   Prona  (Proyek  Operasi  Nasional   sebagai negara yang punya hutan paru-
            dan 34 provinsi. Kalau lulusannya cuma   Agraria). Menerbitkan 5 juta sertifikat   paru dunia. Kalau paru-paru dunianya
            50 sampai 100 orang tidak cukup untuk   tentu  merepotkan  semua  pihak  diperkecil,  tentu kita  akan dikecam
            ditempatkan di semua kabupaten kota.   termasuk  kepala desa.  “Kedalanya   dunia, termasuk donornya akan
            Selama ini, juru ukur di kabupaten kota   pada  saat pengurusan Prona,  kadang   dikurangi. Maka saya tanyakan betul,
            cuma 2-3 orang. Padahal, bidang tanah   kelapa desa  tak  minta  uang.  Rakyat   apakah 108 juta bidang ini sudah ada
            yang mau diukur ratusan  ribu.  Saya   yang ngasih suka rela saja. Kendalanya   datanya.  Tahun 2025  tinggal delapan
            beri contoh, di Kab. Tulungagung,   lagi, ada saber pungli. Kepala desa bisa   tahun lagi,” imbuhnya.n (mh)


                                                                              Edisi : 148 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16