Page 15 - MAJALAH 148
P. 15

dengan perhutanan sosial dan TORA.
            Yang dimaksud  hutan  lindung  dan
            hutan konservasi tidak terganti. Nah,
            cakupan ini harus kita pertahankan,”
            jelas Hermanto.
               Legialstor  dapil Sumatera  Barat I
            ini, menegaskan bahwa  jika program
            ini mengabaikan  keberadaan hutan
            lindung, jutsru akan merusak ekosistem
            kehidupan manusia  dan makhluk
            hidup  di lingkungan  sekitar  hutan.
            “Jadi,  dalam pandangan saya,  inilah
            ruang lingkup yang dimaksud dalam
            redistribusi  aset. Dan ini juga sudah
            dikelola oleh masyarakat,  tapi belum
            dianggap legal,” sambung Hermanto.
               Melalui program ini, Hermanto
            mengusulkan  agar   tanah  yang
            diredistribusi diberikan hak mengelola
            dalam waktu  tertentu.  Setelah itu,                       Dari berbagai sumber
            masyarakat dapat memperpanjang.
            Dia   juga   menjelaskan  bahwa
            TORA     memungkinkan   peluang
            bisa  disertifikasi,  tetapi  hal  itu  harus   dilakukan dengan baik, maka program   “Ada hutan lindung,
            dilakukan secara hati-hati.  “TORA   redistribusi aset dapat berjalan dengan
            memungkinkan     peluang   bisa   baik pula.                       hutan konservasi,
            disertifikasi.  Tapi  ini  harus  hati-hati,   Hermanto berharap, agar program   hutan produksi, hutan
            karena tidak semua hutan serta merta   ini tidak hanya slogan, tetapi  mampu   kemasyarakatan, dan
            bisa  disertifikasi.  Ada  sensitifitas   diimplemntasikan secara  nyata di
            kebutuhan  terhadap hutan kita,” ujar   masyarakat.  “Pemerintah  harus  lain-lain. Seluruh derajat
            Hermanto.                         menginventarisir,  mendata,  dan  hutan ini ada aturannya
                                              memotret  patok-patok  batas tanah.   masing-masing. Kalau
            Batas Hutan Harus Jelas           Dari  situ,  baru program  redistribusi
               Hermanto menegaskan, program   aset  bisa berjalan  dengan baik. Saya   hutan lindung tidak
            ini  harus diimbangi  dengan  validitas   berharap, program ini  tidak hanya   bisa diupayakan untuk
            data yang akurat mengenai batas-  slogan, tapi riil di masyarakat,”   keperluan lain, karena
            batas hutan. Jika tidak dikelola dengan   tegasnya.
            baik, maka  besar  kemungkinan  akan   Hermanto  menyakini  bahwa  itu dijaga supaya hutan
            menimbulkan konflik antarmasyarakat.  program  ini  sangat  ditunggu  kita menjadi paru-paru
               “Pemerintah    harus    jelas  masyarakat, karena akan memberikan   dunia”
            menetapkan  batas hutannya. Banyak   kepastian  hukum bagi  masyarakat
            jenis batas hutan tidak dikelola dengan   yang akan memanfaatkan hutan, tanpa
            baik. Ini bisa menyulut konflik. Konflik   merusak  kelestarian  hutan. Sebagai   “Masyarakat  butuh  kepastian
            bisa  antar-masyarakat  atau  konflik   anggota Komisi IV, Hermanto meyakini   hukum  dalam  mengelola  hutan
            antara masyarakat dengan pemerintah,”   bahwa banyak titik hutan di Indonesia   yang selama  ini mereka  kerap ragu
            ujar Hermanto. Untuk itu, pemerintah   yang bisa diambil manfaatnya, tanpa   mengambil manfaat dari hutan. Mereka
            perlu melakukan inventarisasi dan   harus  merusak  lingkungan, sehingga   juga kekhawatiran dikejar oleh aparat,”
            memperkuat batas hutan. Jika proses ini   program ini patut untuk didukung.  tutup Hermanto. n(hs)


                                                                              Edisi : 148 TH. XLVII 2017 n PARLEMENTARIA  |  15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20