Page 123 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 123

Mira Novana Ardani: Bagi Hasil Tanah Pertanian (Bawang Merah) ...     115


             mendapat  imbalan  hasil  yang  telah  disepakati  sebelumnya  olehkedua  belah  pihak.  Pola
             penguasaan  tanah  tidak  dapat  dilepaskan  dari  permasalahan  petani  dan  taraf  kehidupan
             mereka. Kekurangan tanah untuk dijadikan lahan garapan merupakan permasalahan pokok
             dalam suatu masyarakat agraris.

                  Undang-Undang Pokok Agraria mengatur mengenai agraria, baik bumi, air dan kekayaan
             alam yang terkandung di dalamnya, termasuk tanah. Pengaturan yang terdapat dalam UUPA
             bukan  hanya  memuat  ketentuan-ketentuan  perombakan  hukum  agraria,  namun  juga

             memuat lain-lain pokok persoalan agraria serta penyelesaiannya. Penyelesaian persoalan-
             persoalan tersebut pada waktu terbentuknya UUPA merupakan program revolusi di bidang
             agraria, yang disebut agrarian reform Indonesia.Reforma agraria memiliki pengertian yakni
             restrukturisasi  (penataan  ulang  susunan)  kepemilikan,  penguasaan,  dan  penggunaan
                                                        3
             sumber-sumber agraria (khususnya tanah).  Istilah pembaruan agraria baru diperkenalkan di
             tahun 2001, sejak lahirnya Tap MPR Nomor IX/MPR/2001 tentang pembaruan agraria dan
             pengelolaaan sumber daya alam, yang berarti bahwa istilah reforma agraria  (agrarian reform)
                                                                                              4
             lebih dulu dikenal dalam wacana ilmiah dibandingkan istilah pembaruan agraria.
                  Menjalankan  reforma  agraria  dapat  diartikan  dan  dimaknai  suatu  upaya  sistematik,
             terencana,  dan  dilakukan  secara  relatif  cepat, dalam  jangka  waktu  tertentu  dan  terbatas,
             untuk  menciptakan  kesejahteraan  dan  keadilan  sosial  serta  menjadi  pembuka  jalan  bagi

             pembentukan  masyarakat  ‘baru’  yang  demokratis  dan  berkeadilan,  yang  dimulai  dengan
             langakh menata ulang penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanh dan kekayaan alam
                     5
             lainnya.
                  Sesuai dengan situasi dan kondisi keagrariaan di Indonesia dan tujuan akan mewujudkan

             masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, agrarian reform Indonesia meliputi 5
             program, yang dikenal dengan sebutan panca program, yang salah satu programnya berisi
             perombakan  pemilikan  dan  penguasaan  tanah  serta  hubungan-hubungan  hukum  yang
             bersangkutan dengan pengusahaan tanah dalam mewujudkan pemerataan kemakmuran dan

                                                                                  6
             keadilan. Program tersebut kemudian disebut program landreform.  Salah satu obyek dari
             landreform adalah kaitannya dengan bagi hasil tanah pertanian.
                  Bagi hasil tanah pertanian juga diterapkan pada tanaman bawang merah. Bawang merah

             termasuk  bahan  pokok  untuk  mengolah  berbagai  jenis  masakan.  Selain  karena  harum,
             bawang  merah  juga  memiliki  rasa  yang  khas  jika  sudah  dioleh  menjadi  sebuah  sajian
             makanan. Dalam hal penanaman, bawang merah membutuhkan perawatan yang lebih jika
             dibandingkan dengan tanaman jenis lainnya, termasuk dari unsur tanahnya. Penulis tertarik

             untuk meneliti mengenai bagi hasil yang diterapkan pada tanaman bawang merah khususnya


                3  Muhammad Ilham Arisaputra, Reforma Agraria di Indonesia, Sinar Grafika, Makasar, 2015, halaman 19.
                4  Bernhard Limbong, Reforma Agraria, Pustaka Margaretha, Jakarta, 2012, halaman 26.
                5  Yanis  Maladi,  Reforma  Agraria  Berparadigma  Pancasila  Dalam  Penataan  Kembali  Politik  Agraria
             Nasional, Jurnal Mimbar Hukum, Vol.25.No.1.Februari 2013, hlm.36.
                6  Boedi Harsono, Op.cit, halaman 3.
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128