Page 242 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 242

234    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



               -  Mekanisme yang sulit dan sukar            -  Pemilik hak atas tanah yang sebenarnya
                 dimengerti oleh orang awam.                    dapat kehilangan haknya diluar
                                                                kesalahannya dan diluar perbuatannya
                                                            -  Apa yang menjadi wewenang
                                                                pengadilan diletakkan di bawah
                                                                kekuasaan administratif
               Kelebihan                                    Kelebihan
               -  Adanya perlindungan terhadap pemilik      -  Adanya kepercayaan yang mutlak
                 hak atas tanah yang sebenarnya                 terhadap buku tanah
                                                            -  Peranan PPAT yang aktif untuk
                                                                menyelidiki tentanh hak yang didaftar,
                                                                formalitas yang harus dipenuhi, serta

                                                                identitas para pihak yang memang
                                                                berwenang

                  Keberlakuan  sistem  publikasi  campuran  dalam  pendaftaran  tanah  di  Indonesia  yang

             menerapkan sistem publikasi negatif bertendensi positif, senyatanya memang masih memun-
             culkan  kelemahan-kelemahan  pada  sistem  pendaftaran  tanah  di  Indonesia.  Secara  seder-
             hana, bukti bahwa Indonesia ini menganut sistem campuran dapat dilihat dari :
             1.  Negara tidak menjamin kebenaran data yang disajikan dalam sertipikat, namun selama

                tidak ada orang lain yang mengajukan gugatan ke pengadilan yang merasa lebih berhak,
                maka data dalam sertipikat adalah tanda bukti hak yang kuat (Ps. 19 ayat (2) UUPA)
             2.  Pada  saat  setiap  permohonan  pendaftaran  tanah,  dilakukan  pemeriksaan  tanah  oleh

                Panitia Pemeriksaan Tanah A (untuk HM, HGB, dan HP) dan Panitia B (untuk HGU),
                artinya Kantor Pertanahan tidak akan gegabah saja menerima permohonan pendaftaran
                tanah, tetapi selalu harus melalui suatu pemeriksaan oleh Panitia A atau Panitia B.
                  Sebenarnya dalam proses kegiatan pendaftaran tanah telah dilakukan pemeriksaan tanah

             sebagai bagian dari kegiatan pendaftaran tanah, sehingga akan jelas bahwa pemegang hak
             (subyek) maupun tanahnya (obyek) telah terdaftar dan pemegang hak tersebut benar-benar
             berhak atau mempunyai hubungan hukum dengan tanahnya. Sebagai bukti bagi pemegang

             hak atas tanah berhak atas tanahnya diberikan sertipikat tanah sebagai alat pembuktian yang
             kuat. Dengan maksud bahwa adanya pendaftaran tanah dan penerbitan sertipikat, maka akan
             tercapai kepastian hukum akan hak-hak atas tanah, karena data yuridis dan data fisik yang
             tercantum dalam sertipikat tanah tersebut diterima sebagai data yang benar. Dengan demi-

             kian jaminan kepastian hukum dalam pendaftaran tanah dapat dijelaskan dalam beberapa
             poin:
             1.   Pemerintah menjamin bahwa pemegang hak benar-benar berhak atau mempunyai hu-

                  bungan hukum dengan tanahnya;
             2.  Adanya pembukuan terhadap data fisik dan data yuridis yang diterima sebagai data yang
                  benar, serta tersedianya perta hasil pengukuran secara kadasteral;
             3.  Terpeliharanya daftar umum bidang-bidang tanah dengan data yang mutakhir; dan
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247