Page 269 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 269

Elsi Kartika Sari: Kekuatan Hukum terhadap Pemilikan Satuan Rumah ...      261


             Tahun  1997,  Sertipikat  diterbitkan  untuk  kepentingan  pemenang  hak  yang  bersangkutan
             sesuai dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah.
                  Kekuatan hukum yang terdapat pada Sertipikat Hak  Milik atas Satuan Rumah Susun
             dapat  hapus  berdasarkan  Pasal  50  butir  a  Peraturan  Pemerintah  Nomor  4  Tahun  1988,

             menyatakan hak atas tanah hapus berdasarkan peraturan perundang-undangan seperti Hak
             Guna  bangunan  mempunyai  jangka  waktu  25  tahun,  oleh  karena  itu  harus  dilakukan
             perpanjangan hak atas tanah yang bersangkutan, namum jika  tidak dilakukan perpanjangan

             hak atas tanahnya maka dapat dilaksanakan penghapusan hak atas tanah yang digunakan
             sebagai tanah bersama tersebut.
                  Sertipikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang dikeluarkan sebagai bukti pemilikan
             atas satuan rumah susun, tidak mempunyai kekuatan hukum apabila hak atas tanah yang

             bersangkutan  berakhir  atau  hapus  di  karena  ketentuan  Pasal  50    Peraturan  Pemerintah
             Nomor 4 Tahun 1988, sehingga dapat dikatakan bahwa Sertipikat Hak atas Tanah sebagai alas
             dasar pembangunan lebih kuat di banding Sertipikat hak milik atas satuan rumah susun  yang
             dimilikin oleh Pemilikan satuan rumah susun, hal ini membuktikkan  bahwa  Pasal 50  PP

             tersebut dapat dikatakan melebihi apa yang diatur dalam undang-undang induknya, maka
             terjadi  asas Lex Superior Derogate Legi Inferiori, oleh karena dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-
             undang Nomor 12 Tahun 2011 menyatakan kekuatan hukum Undang-undang lebih tinggi dari

             Peraturan Pemerintah, oleh karena upaya hukum dapat diajukan permohonan uji materil ke
             Mahkamah  Agung  berdasarkan    Pasal  31  Undang-undang  Nomor  5  Tahun  2004  tentang
             Perubahan atas Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.


             2.  Saran
                  Perlu melakukan perubahan terhadap Undang-undang tentang Rumah Susun sehingga
             tidak  terjadi kontradiktif peraturan perundang-undangan bagi  rumah susun di Indonesia
             dengan memperhatikan hierarki Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, agar terdapat

             kekuatan  hukum  terhadap  pemilik  SHM  Sarusun  dengan  tidak    menghilangkan  Asas
             Pemisahan Horizontal.


             F. Daftar Pustaka
             Buku
             Ahmadi Miru & Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta, 2010.
             Arie S Hutagalung, Serba Aneka Masalah Tanah dalam Kegiatan Ekonomi, Jakarta, 1999.

             Arie S Hutagalung, Sistem Condominium Indonesia: Implikasi dan Manfaatnya bagi Developer
                   Property Owner, Jakarta, 1990.
             Boedi Harsono, Hukum Agraria, sejarah Pembentukan undang-undang Pokok Agraria, Isi dan

                   Pelaksanaannya, Jilid I Hukum Tanah Nasional, Jakarta: Djamabatan, 1994.
             Erwin Kallo, Panduan Hukum untuk Pemilik/Penghuni Rumah Susun, Jakarta, 2009.
   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274