Page 311 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 311

Novina Sri Indiraharti: Perlukah Asas Pemisahan Horisontal dalam ...     303


             hukum  bagi  rakyat.  Dibutuhkannya  politik  hukum  dalam  pembentukan  undang-undang,
             adalah sejalan dengan pandangan Utrecht, dimana:


                  “Politik  hukum  berusaha  membuat  kaidah-kaidah  yang  akan  menentukan  bagaimana  seharusnya
                  manusia bertindak. Politik hukum menyelidiki perubahan-perubahan apa yang harus diadakan dalam
                  hukum yang sekarang berlaku supaya sesuai dengan kenyataan sosial. Boleh dikatakan politik hukum
                  meneruskan perkembangan hukum dengan berusaha melenyapkan sebanyak-banyaknya ketegangan
                  antara positivitas dan realitas sosial. Politik hukum membuat sesuatu yang Ius Constituendum (hukum
                  yang akan berlaku) dan berusaha agar Ius Constituendum itu di kemudian hari berlaku sebagai Ius
                  Constitutum (hukum yang berlaku yang baru)”.

                  Uraian Utrecht tersebut menjelaskan bahwa pemerintah yang demokratis, maka politik
             hukum  yang  berlaku  adalah  menciptakan  hukum  yang  mendekatkan  hukum  positif  itu
                                   14
             dengan realitas sosial.  Jadi substansi atau karakter pembaruan agrarian berdasarkan orien-
             tasi politik untuk mencapai cita-cita dan tujuan bangsa berparadigma Pancasila haruslah,
             pertama, politik hukum agraria nasional secara konsisten melindungi kepentingan rakyatnya.
             Kedua,  politik  hukum  agraria  nasional  harus  dipandu  oleh  nilai-nilai  moral  agama  dan
                                                                    15
             melindungi hak-hak asasi manusia tanpa diskriminasi.

             C. Kesimpulan
                   Sebagai  dampak  dari  keterbatasan  tanah  dan  perkembangan  teknologi  dalam  alam
             modern sekarang ini, asas pemisahan horizontal masih diperlukan (termasuk dalam peman-

             faatan ruang bawah tanah). Untuk mengukuhkan asas ini maka perlu dilakukan pembaruan
             agraria, dengan jalan membentuk undang-undang sesuai dengan perintah Pasal 16 UUPA,
             yang  mengatur  hak  guna  ruang  bawah  tanah.  Undang-undang  yang  dimaksud  haruslah

             berisikan politik hukum agraria yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

             Daftar Pustaka
             Achmad Sodiki, Politik Hukum Agraria, Jakarta: Konstitusi Press, 2013.

             Boedi  Harsono,  Hukum  Agraria  Indonesia,  Sejarah  Pembentukan  Undang-Undang  Pokok
                   Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jilid 1, Jakarta: Universitas Trisakti, 2013.
             Djuhaendah Hasan, Lembaga Jaminan Kebendaan Bagi Tanah dan Benda Lain yang Melekat

                   pada  Tanah  dalam  Konsepsi  Penerapan  Asas  Pemisahan  Horisontal  (Suatu  Konsep
                   dalam Menyongsong Lahirnya Lembaga Hak Tanggungan), Cet. Kedua, Jakarta: Nuansa
                   Madani, 2011.




                  14  Periksa Simona Bustani, Harmonisasi Perlindungan Hak Komunal Karya Cipta Tari Ekspresi Warisan
             Budaya  Tradisional  dalam  Meningkatkan  Kesejahteraan  Masyarakat  Adat  di  Era  Globalisasi  (Kajian
             Perspektif  Politik  Hukum  Hak  Cipta),  Ringkasan  Disertasi,  (Jakarta:  Program  Doktor  Ilmu  Hukum,
             Pascasarjana Universitas Trisakti, 2015), hlm. 13.
                  15  Periksa Muhammad Ilham Arisaputra, Reforma Agraria di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015),
             hlm. 124.
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316